Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2018, 12:11 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com — Untuk menjaga kekencangan kulit yang mulai mengendur seiring usia, memakai produk perawatan kulit saja ternyata tidak cukup.

Menurut pakar estetika dr. Olivia Ong, hal itu karena proses penuaan kulit juga terjadi di lapisan terdalam kulit, bahkan sampai ke tulang.

"Kalau yang terluar itu bagian kulit. Di lapisan kedua ada bantalan-bantal lemak yang seiring usia akan terus menipis. Lapisan selanjutnya adalah kolagen, dan lebih dalam lagi ada tulang," paparnya dalam acara temu media di Jakarta (9/10).

Ia mengatakan, pada bagian tulang, seiring dengan bertambahnya usia akan mengalami pengecilan.

"Contohnya tulang hidung dan rahang atas kita mengecil," kata pendiri Jakarta Aestetic Clinic ini.

Dokter Olivia Ong sedang melakukan tindakan ultherapy pada pasien.Dok Jakarta Aesthetic Clinic Dokter Olivia Ong sedang melakukan tindakan ultherapy pada pasien.
Itu sebabnya, menurut dia proses peremajaan kulit tidak bisa hanya pada satu bagian saja. Terkadang pasien membutuhkan terapi kombinasi.

"Tidak bisa kalau hanya ingin mengencangkan kulit dengan ditarik saja. Apalagi, otot dan bagian lain pada wajah saling berkaitan," katanya.

Ia mencontohkan, pasien yang ingin menghilangkan garis senyum (smile lines) di bagian hidung dan bibir, tidak cukup hanya melakukan suntik filler saja.

"Tetap harus dibantu secara keseluruhan, misalnya dengan diperbaiki dulu struktur kulitnya agar kolagennya banyak lagi. Dengan begitu tindakan filler-nya bisa lebih minimal," papar Olivia.

Keberhasilan perawatan anti-aging, menurut dia, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pemberian terapi sesuai indikasi.

"Itu sebabnya ketajaman analisa dari dokter sangat penting. Saat ini prosedur estetika dan alatnya bervariasi, tapi hasilnya juga tergantung dokternya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com