Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2018, 08:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Mengontrol kadar gula darah menjadi salah satu pilar dalam pengelolaan penyakit diabetes. Hal itu kini bisa dilakukan dengan mudah lewat aplikasi di gawai.

Aplikasi Teman Diabetes yang diluncurkan pada 6 Agustus 2018 ini dibuat agar penyandang diabetes (diabetasi) bisa mengontrol kondisi penyakitnya secara mandiri.

Co-founder Teman Diabetes, Robyn Soetikno, menjelaskan, dari survei yang dilakukan Teman Diabetes kepada 220 orang, ternyata masih banyak yang malas melakukan pengukuran kadar gula darah.

"Hanya 14,3 persen responden yang mengukur gula darah setiap hari, padahal seharusnya 7 kali dalam sehari. Selain itu, baru 28,6 persen yang berkonsultasi ke dokter setahun sekali, padahal anjurannya tiga bulan sekali," kata Robyn.

Melalui aplikasi Teman Diabetes, diabetesi bisa melakukan pengecekan dan mendapat informasi yang benar seputar penyakitnya, bahkan mengukur gula darahnya di ponsel.

Pengukuran gula darah dilakukan lewat D-Nurse atau mobile blood glucometer yang bisa kita beli di apotek dan terkoneksi secara eksklusif dengan aplikasi ini.

Informasi kadar gula darah juga bisa disajikan dalam bentuk grafis.

"Semua fitur bisa diakses oleh keluarga dan tenaga medis yang dipilih," katanya dalam acara peluncuran di Jakarta (10/8).

Baca juga: Ada 5 Komplikasi Diabetes, Sudah Tahu Semua?

Robyn mengatakan, Teman Diabetes tersedia dalam tiga versi, yaitu bagi penyandang diabetes, inner circle (orang terdekat diabetesi), dan ahli medis.

Menurut Robyn, fitur utama dari aplikasi ini berupa deteksi, informasi dan dukungan.

"Dalam mendeteksi kita tidak usah jauh-jauh ke laboratorium atau menunggu check up untuk menilai bagaimana risiko kita terkena diabetes," katanya.

Untuk mendapat informasi yang benar dari referensi terpercaya seputar penyakit ini, pengguna bisa langsung bertanya ke forum.

"Di forum ini ada dokter, edukator diabetes, dan sesama diabetesi," katanya.

Dukungan dari keluarga dan orang terdekat, menurut Dr.Aris Wibudi, Sp.PD, sangat dibutuhkan diabetesi.

"Kalau keluarga tidak mendukung, pasien akan merasa terisolasi. Dukungan dari rumah sakit dan dokter juga penting. Penelitian di RSPAD Gatot Subroto menunjukkan, pasien yang diedukasi oleh dokternya lebih rajin kontrol berobat," kata Aris dalam acara yang sama.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com