Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2018, 11:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber T3

KOMPAS.com -  Sepatu lari sudah ada sejak 200 tahun lalu dan terus mengalami penyempurnaan. Selain teknologinya semakin canggih, rancangan sneaker juga kini tampil lebih berkelas sehingga sering dipakai sebagai pernyataan gaya.

Dilansir dari laman T3, berikut delapan sneakers paling inovatif, mulai dari Air Max hingga Adidas futuristic 3D printed.

1. NIKE AIR MAX

Air MaxNIKE Air Max

Air Max merupakan serangkaian koleksi khusus yang digarap Nike. Didesain oleh Tinker Hatfield, sneakers Air Max pertama dirilis pada tahun 1987.

Sneakers ini jamak dikenal menggunakan kantung udara besar untuk cushion impact saat dipakai olahraga.  Pada tahun 1993, Hatfield melengkapi sepatu ini dengan teknologi “Air” di belakang dan bagian samping.

2. THE REEBOK PUMP

Reebok PumpReebok Reebok Pump

Dirilis tahun 1989, Reebok Pump menyasar pasar atletik yang tengah berkembang saat ini. 

Reebok Pump juga berpredikat sebagai sneakers pertama yang memiliki mekanisme pompa internal, sehingga para pemakai bisa mengontrol tekanan udara di bagian bawah dan atas tongue.

Secara teori, sneakers ini membuat pemakainya lebih nyaman dan stabil. 

3. NIKE FLYKNIT

Nike FlyknitNIKE Nike Flyknit

Inovasi Nike Flyknit pertama kali dikembangkan saat tim programmer, insinyur, dan desainer Nike menggunakan mesin rajut untuk kaus kaki dan sweater, lalu merekayasa ulang untuk membuat bagian atas sneakers.

Hasilnya adalah mesh upper yang terasa seperti kaus kaki, namun memiliki kekuatan dan dukungan dari sneakers saat dipakai.

Sepatu ini memiliki keunggulan dari sisi performa dan desain berkelanjutan, pun termasuk mengurangi limbah manufaktur dalam prosesnya. Boleh dibilang sneakers ini adalah ‘revolusi’.

4. ADIDAS BOOST

Parley Ultraboost X Parley Ultraboost X

Jika di Nike ada Flyknit, maka Adidas punya Boost. 

Boost sendiri dikenal sebagai teknologi bantalan inovatif menggunakan bahan yang disebut poliuretan termoplastik.

Apa yang membuat Boost begitu inovatif? Adalah tentang pengembalian energi.

Thermoplastic polyurethane meringkaskan dampak dan langsung memantul kembali ke bentuk aslinya. 

Boost merupakan bantal kaki saat berjalan, serta memberikan pegas tambahan di setiap langkah kaki.

5. ADIDAS 3D PRINTING SNEAKERS

Adidas 4D Futurecraft
Adidas Adidas 4D Futurecraft

Adidas bekerjasama dengan perusahaan 3D printing, Carbon, untuk mencetak 3D berbagai sneakers yang kini disebut Adidas 4D Futurecraft.

Carbon menggunakan proses unik untuk menciptakan sneakers, di mana mereka menggunakan teknologi cahaya atau Digital Light Synthesis. 

Teknologi ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencetak sol sepatu dari satu setengah jam, menjadi 30 menit.

6. ADIDAS SPEEDFACTORY

NIKE AM4NIKE NIKE AM4

Speedfactory sendiri merupakan firma Adidas yang menggarap sneakers AM4 (Adidas Made For). Keunggulan dari sepatu lari ini adalah menggunakan data atlet untuk membantu membentuk desain dan proses pengembangan, serta dibuat oleh tenaga robot.

Boleh dibilang ini baru permulaan, karena tujuan akhir Adidas adalah menciptakan sepatu yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tiap individu.

7. SNEAKERS GRAPHENE PERTAMA DI DUNIA

Inov-8Inov-8 Inov-8

Tahun ini, inov-8 meluncurkan sepatu graphene-infused pertama di dunia.

Graphene disebut-sebut sebagai material tertipis di bumi dan 200 kali lebih kuat dari baja. Karena itu, bahan ini membantu membuat sepatu luar biasa lentur, dengan kemampuan ditekuk, dipelintir, dilipat dan direntangkan tanpa menimbulkan kerusakan apa pun.

Pengujian menunjukkan outsole inovatif inov-8 bertahan lebih dari 1609 km, dibandingkan sepatu umumnya yang bertahan dari 482 km hingga 804 km.

Durasi pemakaian sepatu yang lama pun akan membantu mengurangi konsumsi berlebihan dan limbah.

8. NIKE HYPERADAPT 1.0

NIKE HyperAdapt 1.0NIKE NIKE HyperAdapt 1.0

HyperAdapt 1.0 memiliki sensor di bawah midfoot yang secara otomatis mengencangkan, saat kaki berada di dalam sepatu. 

Bagian yang semacam tombol di samping berfungsi untuk mengencangkan atau melonggarkan, sesuai dengan kebutuhan pemakai.

Desainer Nike Tinker Hatfield mengungkapkan, keberadaan sepatu ini memecahkan masalah masa lalu soal penyesuaian yang cepat.

Fitur ini memberikan solusi bagi kamu yang bermasalah dengan ikatan tali terlalu ketat, atau longgar.  HyperAdapt 1.0 adalah permulaan.

“Bukankah lebih bagus lagi jika sepatu, di masa depan, dapat merasakan, apakah harus lebih ketat atau longgar?” kata Hatfield.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber T3
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com