Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral soal Anak Sakit Disebut karena Vaksin MR, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 13/08/2018, 11:41 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kompas TV Akibat menolak imunisasi 7 anak di wilayah genuk semarang terkena virus difteri.

1. Pada Kamis (2/8/2018), anak LL mendapatkan imunisasi MR di sekolahnya. Saat dilakukan vaksinasi, anak tersebut dalam keadaan sehat. Pada malam harinya, LL mengalami demam.

2. Keesokan harinya, Jumat (3/8/2018), anak LL dibawa berobat ke bidan swasta, dan mulai muncul ruam di keningnya.

3. Pada Sabtu (4/8/2018), muncul bintik berisi cairan di kening sebelah kanan dan mulai pecah.

4. Pada Selasa (7/8/2018), anak LL dirujuk dari puskesmas ke RSUD dr. Achmad Darwis.

Saat dirujuk ke rumah sakit, anak LL dalam keadaan demam tinggi, kening berair dan infeksi, serta mata kanannya membengkak dan kemerahan.

Di RSUD dr. Achmad Darwis, anak LL diperiksa oleh dokter jaga, kemudian dikonsultasikan kepada dokter spesialis anak, dokter spesialis mata, dan dokter spesialis kulit.

Menderita Herpes Zooster Fascialis & Opthalmic

Dari hasil pemeriksaan, dinyatakan anak LL menderita Herpes Zooster Fascialis & Opthalmic. Penyakit tersebut tidak ada hubungannya dengan imunisasi MR.

Seperti diketahui, pada 2011, World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar semua negara yang belum mengintroduksikan vaksin Rubella dan telah menggunakan dua dosis vaksin Campak dalam program imunisasi rutin, untuk memasukkan vaksin Rubella dalam program imunisasi rutin.

Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) juga telah mengeluarkan rekomendasi pada 11 Januari 2016 mengenai introduksi, agar mengintegrasikan vaksin Measles rubella (MR) ke dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan angka kejadian penyakit Rubella dan congenital rubella syndrome.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com