Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2018, 10:54 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebiasan menggigit kuku ternyata tak hanya merusak penampilan jari, namun juga membawa dampak kesehatan.

Pertama, kebiasaan ini akan membuat kuku kita rusak jika dilakukan dalam jangka panjang. Menggigit kuku akan mengubah bentuk kuku atau membuat area di sekitarnya terluka dan meninggalkan bekas.

Kedua, peningkatan risiko menyebarnya mikroorganisme berbahaya secara dua arah, baik ke  mulut maupun ke kuku.

Asisten klinik profesor Dermatologi di Mounth Sinai Medical Center New York, Dr. Dana Stern menjelaskan, bakteri pada gigi berlubang misalnya, bisa pindah ke kuku dan jari atau sebaliknya.

Jika dilakukan secara terus menerus, hal ini akan menyebabkan infeksi pada sela-sela kuku. Ditunjukkan dengan kondisi kulit memerah, peradangan, hingga kulit membengkak di sekitar kuku.

Selain itu, memasukkan jari yang kotor ke dalam mulut berpotensi mentransfer kuman ke mulut. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan risiko sejumlah penyakit, seperti infeksi dan lainnya.

Baca juga: Bahaya Kesehatan di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku

Namun, bagi mereka yang sudah menjalani kebiasaan tersebut dalam waktu lama, tentunya sulit untuk berhenti.

Walau begitu, sulit bukan berarti tidak mungkin. Dengan motivasi yang tinggi, kebiasaan buruk itu tentu bisa dihentikan. Misalnya, dengan cara-cara berikut.

1. Mengecat kuku

Ilustrasi mengecat kukuYulia-Images Ilustrasi mengecat kuku
Mungkin kamu sudah mendengar atau mencoba, bahwa cat kuku rasanya pahit dan tidak enak.

Stern menjelaskan, cat kuku mengandung komponen yang berasa tidak enak, yakni denatonium benzoat dan sukrosa oktaasetat.

Menurutnya, metode mengecat kuku untuk mencegah kebiasaan menggigit kuku membutuhkan konsistensi. Artinya, kita tidak bisa hanya sesekali menggunakannya.

Selain tidak enak, banyak orang tidak suka ada bahan kimia masuk ke dalam mulutnya dan dicerna oleh tubuh.

2. Lakukan gel manicure

Ilustrasi hiasan kukumarigo20 Ilustrasi hiasan kuku
Gel manicure mirip seperti pengaplikasian cat kuku, hanya saja bertahan lebih lama. Stern mengatakan, bagi pasien yang tidak memiliki luka infeksi aktif dan yang menyukai penampilan kuku, maka melakukan gel manicure bisa menjadi opsi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com