KOMPAS.com - Kebiasan menggigit kuku ternyata tak hanya merusak penampilan jari, namun juga membawa dampak kesehatan.
Pertama, kebiasaan ini akan membuat kuku kita rusak jika dilakukan dalam jangka panjang. Menggigit kuku akan mengubah bentuk kuku atau membuat area di sekitarnya terluka dan meninggalkan bekas.
Kedua, peningkatan risiko menyebarnya mikroorganisme berbahaya secara dua arah, baik ke mulut maupun ke kuku.
Asisten klinik profesor Dermatologi di Mounth Sinai Medical Center New York, Dr. Dana Stern menjelaskan, bakteri pada gigi berlubang misalnya, bisa pindah ke kuku dan jari atau sebaliknya.
Jika dilakukan secara terus menerus, hal ini akan menyebabkan infeksi pada sela-sela kuku. Ditunjukkan dengan kondisi kulit memerah, peradangan, hingga kulit membengkak di sekitar kuku.
Selain itu, memasukkan jari yang kotor ke dalam mulut berpotensi mentransfer kuman ke mulut. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan risiko sejumlah penyakit, seperti infeksi dan lainnya.
Baca juga: Bahaya Kesehatan di Balik Kebiasaan Menggigit Kuku
Namun, bagi mereka yang sudah menjalani kebiasaan tersebut dalam waktu lama, tentunya sulit untuk berhenti.
Walau begitu, sulit bukan berarti tidak mungkin. Dengan motivasi yang tinggi, kebiasaan buruk itu tentu bisa dihentikan. Misalnya, dengan cara-cara berikut.
1. Mengecat kuku
Stern menjelaskan, cat kuku mengandung komponen yang berasa tidak enak, yakni denatonium benzoat dan sukrosa oktaasetat.
Menurutnya, metode mengecat kuku untuk mencegah kebiasaan menggigit kuku membutuhkan konsistensi. Artinya, kita tidak bisa hanya sesekali menggunakannya.
Selain tidak enak, banyak orang tidak suka ada bahan kimia masuk ke dalam mulutnya dan dicerna oleh tubuh.
2. Lakukan gel manicure