Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Bangun Komunikasi Berkualitas dengan "Si Dia"

Kompas.com - 14/08/2018, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Menurut Fehr, kita kerap berpikir komunikasi adalah tentang membiarkan pasangan kita tahu apa yang kita pikirkan dan butuhkan.

Namun, komunikasi juga perihal saling mendengarkan, bukan hanya menanggapi. Jadi, kita juga harus melakukan hal yang sama.

Dengan kata lain, hal pertama yang harus kita pelajari adalah menempatkan hubungan dengan menciptakan ruang yang aman bagi kita dan pasangan untuk berbicara dan didengar.

Komunikasi bukan sekadar mengekspresikan pendapat kita, atau membiarkan pasangan tahu bagaimana perasaan kita.

Tapi, aspek penting dalam komunikasi adalah menyeimbangkan antara berbicara dan mendengar.

"Kita harus belajar cara mendengarkan yang baik, yaitu mendengarkan pasangan ketika menerima dan mengizinkan dalam percakapan tersebut," paparnya.

Ketika berada dalam kondisi di mana kita berdua bisa menangani emosi saat mendengarkan dan berada di dekat kekasih, komunikasi semacam ini bisa membangun kepercayaan.

Pada akhirnya, ini menciptakan ruang untuk memberikan apa yang kita butuhkan dalam komunikasi dengan cara yang dapat didengar.

Menurut dia, dibutuhkan upaya sadar untuk mendengarkan dan menyerap apa yang dikomunikasikan oleh pasangan.

Menempatkan upaya ini, bahkan ketika sulit, bisa membuat kita saling memahami sudut pandang satu sama lain dengan cara yang lebih kuat.

Baca juga: Berhentilah Membandingkan Diri dengan Pasangan Lain di Media Sosial

3. Pahami bahasa cinta pasangan

Menurut Fehr, hal ini dimulai dari kesadaran diri tentang kebutuhan individu dan mengomunikasikannya pada pasangan.

Misalnya, orang terbiasa dengan rutinitas pagi yang sibuk mungkin meminta pasangannya untuk tidak melakukan komunikasi yang intensif di pagi hari.

Setiap orang berbeda, jadi hal yang wajar jika kita memiliki cara berkomunikasi yang berbeda.

Tapi, jika kita mulai berkomunikasi dengan cara yang berfungsi optimal untuk kepentingan kita dan pasangan, kata Fehr, kesalahpahaman yang menyebabkan pertengkaran kemungkinan besar tak akan terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com