JAKARTA, KOMPAS.com - Tren busana berubah dengan cepat, namun seringkali berulang. Entah kini bergaya vintage atau kembali ke retro masa mendatang.
Sisi menarik dari perubahan tren itu adalah selalu terinspirasi kembali pada gaya masa lampau. Saat ini, misalnya, gaya 90-an kembali berjaya. Mulai dari dad shoes, hingga pakaian training dan atasan kebesaran.
Namun untuk ikut tren, mencari busana semacam itu enggak mudah, karena harga cukup mahal dan barang langka—terutama koleksi retro baru dari label-label busana kenamaan.
Beruntung, Indonesia, terutama warga Jakarta, punya Pasar Senen. Boleh dibilang lokasi ini adalah ‘surga’ barang-barang bekas berkualitas dengan harga terjangkau.
“Dibanding Pasar Senen atau Pasar Baru, pakaian di Pasar Poncol ini lebih beragam, berkualitas dan murah,” ungkap Bhisma Diandra dari USS, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Harga yang dibanderol untuk pakaian bekas pun terbukti murah, karena sebagian besar tak lebih dari Rp 100.000.
Kendati murah, menemukan pakaian bekas yang berkualitas sekaligus berharga miring itu enggak mudah.
Menurut Bhisma, ada beberapa tips agar tak sia-sia datang ke pasar pakaian bekas.
1. Cari outwear
Di antara celana, kaus, baju dan busana lain, Bhisma paling merekomendasi outwear—jaket atau pun rompi.
Alasannya simpel. Saat memilih celana dan kaus, kita tak pernah tahu bagaimana kondisi kebersihan tubuh dan cara mereka memakai.
Apalagi, dibanding outwear, kaus dan celana bersentuhan langsung dengan kulit dan area berkeringat lain.
“Di sisi lain, outwear pun paling mudah dipadu-padankan dengan pakaian sehari-hari, seperti celana atau kaus,” ungkap Bhisma.
2. Mulai dari bawah