Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identik dengan HUT RI, Begini Asal Mula Panjat Pinang

Kompas.com - 17/08/2018, 11:11 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Momen kemerdekaan di Indonesia, yang jatuh pada setiap tanggal 17 Agustus, biasanya dirayakan dengan berbagai perlombaan unik.

Lomba panjat pinang menjadi salah satu perlombaan paling ikonik di setiap perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

Perlombaan ini dilakukan dengan menggunakan batang pohon pinang yang ditempatkan secara vertikal.

Pada bagian atas batang, disediakan roda penuh hadiah,  namun di sepanjang batang dilumuri minyak pelumas hingga licin.

Setelah itu, para peserta berlomba memanjat batang pohon pinang untuk meraih hadiah di pucuk tiang.

Lalu, sejak kapan tradisi ini muncul di Indonesia?

Baca juga: Wakai Rilis Sneakers Edisi Khusus Hari Kemerdekaan Indonesia

Panjat pinang bisa dikatakan sebagai tradisi tertua dan paling populer di Indonesia.

Permainan ini diperkenalkan kepada orang Indonesia oleh penjajah Belanda sebagai bagian acara hiburan.

Setiap kali peristiwa penting terjadi - seperti pernikahan atau hari libur nasional - penjajah Belanda memasang tiang panjat pinang, dan menyaksikan penduduk pribumi mencoba meraih hadiah.

Sangat susah untuk meraih hadiah karena batang pohon pinang yang tinggi dan licin. Oleh karena itu, tidak mungkin melakukan panjat pinang hanya seorang diri.

Perlu kerjasama untuk meraih hadiah yang dipasang di ujung batang pinang.

Pada masa itu, hadiah yang dipasang di ujung batang biasanya berupa makanan, seperti keju, gula, tepung, dan pakaian.

Baca juga: Memaknai Kemerdekaan RI di Sumba

Hadiah tersebut mungkin terlihat murah di zaman ini. Tapi, pada masa penjajahan, di mana rakyat hidup dalam kemiskinan, barang-barang yang dijadikan hadiah merupakan kemewahan tersendiri.

Ada beberapa kontroversi mengenai lomba panjat pinang ini.

Beberapa orang Indonesia percaya jika lomba ini mengajarkan kita untuk berkeja sama dan kerja keras demi mencapai tujuan.

Tapi, beberapa orang berpendapat jika panjang pinang merupakan hal yang merendahkan martabat orang Indonesia.

Selain itu, penebangan pohon pinang juga menyisakan persoalan lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com