Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2018, 10:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada beberapa artikel atau anjuran kesehatan, seringkali kita menemukan saran seberapa sering kita sebaiknya mencuci rambut.

Ada yang menyebut setiap hari, namun beberapa sumber lain menganjurkan kita untuk tak setiap hari mencuci rambut.

Padahal, seberapa sering mencuci rambut tak bisa dijawab dengan ukuran pasti karena bergantung pada jenis rambut kita.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Sebaiknya Keramas?

"Rambut setiap orang berbeda, dari sisi usia, latar belakang etnis, aktivitas, hingga jenisnya. Itu semua menentukan seberapa sering kita harus keramas," kata dermatolog Shilpi Khetarpal, MD.

1. Usia rambut dan kondisi minyak

Semuanya berawal dari kondisi kelenjar minyak. Bergantung pada usia, kondisi kelenjar minyak di kulit kepala kita akan lebih aktif atau kurang aktif.

Khetarpal menjelaskan, kelenjar minyak berada di bawah kontrol hormon androgen (hormon seks pria).

Itulah mengapa orang-orang yang lebih muda cenderung punya kelenjar minyak yang lebih aktif. Sebab, hormon mereka berada pada tingkat yang lebih tinggi.

Sebaliknya, wanita yang sudah memasuki masa menopause mengalami penurunan androgen. Hal ini menyebabkan produksi minyak lebih sedikit. Pada waktu tersebut, kelenjar minyak pria juga berkurang keaktifannya.

Baca juga: Terlalu Sering Keramas Merusak Rambut?

2. Latar belakang etnis

Latar belakang etnis juga menjadi faktor seberapa sering kita perlu mencuci rambut.

Khetarpal mencontohkan mereka yang berdarah Afrika-Amerika seringkali memiliki rambut yang superkering. Jika mereka keramas terlalu sering, rambut mereka akan menjadi kering dan rapuh.

Untuk kasus ini, ia merekomendasikan pembatasan pencucian rambut, misalnya setiap satu atau dua kali dalam sebulan.

3. Panjang, tekstur dan proses pewarnaan

Kelenjar minyak (sebaceous glands) hanya ada di kulit kepala. Minyak ini harus tersalurkan ke setiap batang rambut untuk menjaganya tetap lembap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com