Awalnya, mereka berlatih di sekolah masing-masing dengan pelatih yang didatangkan oleh panitia penyelenggara. Latihan ini berlangsung hingga bulan Juni.
Saat latihan, para penari berlatih pergantian kostum menggunakan rompi.
"Setelah bulan puasa, kami udah dibawa buat latihan di Lapangan ABC," ujar Liezel.
Sekitar 1,5 bulan lalu, tim penari Ratoh Jaroe mulai berlatih di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dan langsung berlatih dengan mengenakan pakaian yang digunakan saat tampil.
Liezel menceritakan, sebelumnya ia pernah mewakili sekolahnya dalam kompetisi tari rapai.
"Tapi kalau tampil di TV kayak gini baru satu kali," kata dia.
Ia mengatakan, persiapan fisik dan mental sangat dibutuhkan dalam persiapan pembukaan Asian Games 2018.
"Capek banget. Awalnya (latihan) dari jam 3 sampai jam 6, terus lama-lama dari jam 10 sampai jam 6, jam 3 sampai 10 malam, gitu deh," cerita Liezel.
Menurut Liezel, Ratoh Jaroe bukan merupakan salah satu tarian yang susah.
"Tariannya ga terlalu kompleks, tapi bener-bener harus kompak," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.