KOMPAS.com - Buah yang dikeringkan bisa menjadi camilan lezat dan praktis. Salah satu kekurangan buah yang dikeringkan adalah terlihat kurang segar. Lantas, apakah makanan ini jadi tidak sehat?
Jangan sepelekan buah kering. Sama seperti buah segar, buah kering juga mengandung vitamin yang bersifat antioksidan.
Tapi, karena kadar airnya kecil, kandungan di dalamnya jauh lebih padat, termasuk kandungan seratnya.
Meskipun baik untuk tubuh, tapi hal itu dapat menyebabkan kram dan kembung, terutama jika kita tak biasa memakannya dalam jumlah banyak.
Salah satu yang perlu diwaspadai dari buah kering adalah kandungan gula yang lebih tinggi. Oleh karena itu, buah ini juga memiliki lebih banyak kalori.
Bahkan, buah yang tak memiliki rasa manis jika dikeringkan akan memiliki kandungan gula yang tidak selalu mudah dicerna dalam jumlah besar.
Apalagi, buah kering biasanya mengandung sulfite atau zat pengawet makanan yang dapat menyebabkan diare dan sakit kepala pada sebagian orang.
Tapi, jika dikonsumsi secara tepat buah kering menjadi pilihan yang sehat dibanding camilan yang kurang bergizi.
Sebagai alternatif, jika kita menyukai camilan berupa keripik, cobalah untuk memanggang atau membekukan buah yang diiris tipis agar mendapatkan rasa renyah yang enak.
Kita juga bisa mengolah buah dengan memberi tambahan bumbu, misalnya mengolah mangga menjadi asinan.
Baca juga: Mengenali Kandungan Gula dalam Buah Segar, Kering dan Jus
Lalu, bagaimana cara mengonsumsi buah kering dengan tepat? Dilansir dari laman Runner's World, berikut cara mengonsumsi buah kering dengan tepat.
1. Minum air
Serat dalam buah kering membantu melancarkan pencernaan. Tapi, saat tubuh mengalami dehidrasi, serat juga menyerap semua cairan, yang mengakibatkan sembelit. Oleh karena itu, kita juga harus cukup minum air saat mengonsumi buah kering.
2. Atur porsi
Gunakan kantong plastik atau wadah untuk membagi buah menjadi beberapa porsi yang memudahkan kita untuk mengonsumsinya.