Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merokok 1-2 Batang Sehari, Bisakah Kena Penyakit Paru-paru?

Kompas.com - 21/08/2018, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merokok adalah penyebab pertama penyakit yang dapat dicegah. Bahkan, gaya hidup tak sehat ini juga menjadi penyebab kematian utama di Amerika Serikat.

Riset terbaru menunjukkan, perokok ringan pun memiliki risiko yang lebih besar dari yang selama ini dipikirkan.

Pulmonologist Humberto Choi mengatakan, riset ini dilakukan dengan meneliti lebih dari 3.000 orang, dalam periode 30 tahun.

"Para perokok ringan memang mengembangkan emfisema pada tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang takmerokok," kata Choi, seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.

Baca juga: Bahaya Menghirup Asap Rokok yang Menempel di Benda Lain

Periset mengungkapkan, perokok berat memiliki risiko tertinggi mengidap penyakit paru-paru, dan posisi berikutnya diduduki oleh perokok ringan.

Sementara itu, mereka yang berhenti merokok -tidak peduli apakah mereka mantan perokok ringan atau berat, memiliki risiko terendah di antara mereka yang merokok.

Faktor terbesar yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami penyakit paru-paru adalah berapa lama seseorang menjadi perokok.

Semakin lama mereka merokok, semakin tinggi risikonya.

Menurut Choi, hasil riset ini menambah bukti dari riset sebelumnya mengenai risiko yang ditanggung oleh para perokok.

Baca juga: Legenda Pipa Rokok di Rumah Kashio, Bukan Casio...

Choi juga berkata, selama ini terjadi kesalahpahaman, di mana perokok ringan, mungkin hanya 1-2 batang rokok sehari, bisa terbebas dari risiko ini.

“Anda mungkin berpikir itu aman. Dan banyak bukti menunjukkan bahwa itu sama saja,” papar dia.

Menurut Choi, berhenti merokok dapat menurunan peluang seseorang untuk mengalami penyakit paru-paru.

Jadi, tidak ada kata terlambat untuk berhenti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com