KOMPAS.com - Mereka yang sedang melaksanakan program penurunan berat badan, pasti tak asing lagi dengan yang namanya diet rendah karbohidrat.
Sesuai dengan namanya, diet ini menerapkan pembatasan pada konsumsi karbohidrat.
Popularitas diet ini untuk menurunkan berat badan memang dibuktikan banyak orang. Namun, riset dari The Lancet menemukan efek negatif dari diet ini.
Berdasarkan hasil penelitian, pola konsumsi rendah karbohidrat memang bagus untuk menurunkan berat badan. Tapi, pola diet semacam ini berbahaya bagi harapan hidup manusia.
Dilansir dari Men's Health, riset dilakukan dengan meneliti 15.400 orang Amerika selama rentang waktu 25 tahun.
Riset dilakukan untuk melihat efek jangka panjang dari konsumsi karbohidrat. Hasilnya menunjukan, mereka yang mengonsumsi karbohidrat mampu hidup empat tahun lebih lama daripada meraka yang mengonsumsi makanan rendah karbohdirat.
Riset juga menemukan mereka yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah sedang hidup setahun lebih lama daripada mereka yang mengonsumsi karbohidrat terlalu banyak.
Ini berarti, kita juga bisa mendapatkan efek negatif jika berlebihan mengonsumsi makanan yang mengandung zat tepung.
Periset percaya, mereka yang mempraktikan diet rendah karbohidrat lebih rendah usianya karena tidak mengonsumsi cukup buah, sayur dan biji-bijian yang juga adalah sumber karbohidrat.
Baca juga: Melirik Sumber Karbohidrat Selain Nasi
Selain itu, mereka yang menghindari karbohidrat biasanya mengonsumsi daging lebih banyak. Inilah yang menyebabkan peningkatan risiko kanker dan kematian dini.
Riset dilakukan dengan subjek penelitian berusia 45 hingga 64 tahun. Selama dua periode masa riset, peneliti meminta peserta mengisi kuesioner mengenai pola makan dan minum, termasuk porsi makan mereka.
Kemudian, peneliti juga mengevaluasi diet para peserta dan mengelompokan mereka berdasarkan jumlah karbohidrat yang mereka konsumsi.
Pemakan karbohdirat dalam jumlah rendah merupakan mereka yang mampraktikan diet dengan jumlah karbohidrat lebih rendah dari 40 persen.
Sementara itu, mereka yang mengonsumsi karbohidrat sedang umumnya memasukkan 50 persen karbohidrat dalam menu diet mereka.
Mereka yang masuk dalam kategori pemakan karbohidrat tinggi, mengonsumsi 70 persen lebih karbohidrat dalam menu diet mereka.
Baca juga: 7 Bahaya Diet Keto yang Harus Kita Cermati
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.