KOMPAS.com - Makan larut malam sejak lama diklaim menjadi pemicu obesitas. Namun, riset terbaru membuktikan, makan malam terlalu larut bukan penyebab utama obesitas.
Gangguan tidurlah yang dapat mengubah metabolisme, dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyimpan lemak.
Hasil riset ini menambah bukti ilmiah tentang bagaimana tidur dapat mempengaruhi ritme tubuh.
Di sisi lain, hal itu pun meningkatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung hingga diabetes.
Dokter Jonathan Cedernaes, selaku pemimpin riset yang hasilnya dipublikasikan di jurnal Science Advances, mengatakan, temuan ini telah menunjukkan tidur memiliki fungsi lain.
"Tidur bukan hanya untuk menghemat energi, tetapi memiliki banyak fungsi," kata dia.
Banyak riset membuktikan kerja larut malam dan kurang tidur meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Namun, alasan mengapa ini terjadi sangat sulit untuk dijelaskan.
Baca juga: Penyandang Diabetes Butuh Dukungan Keluarga
Kurang tidur nampaknya menganggu hormon yang mengontrol nafsu makan dan rasa kenyang.
Selain itu, mereka yang kurang tidur memiliki lebih banyak waktu untuk makan.
Kemungkinan besar mereka juga terlalu lelah berolahraga dan memiliki pengendalian diri yang lebih buruk ketika harus melawan godaan untuk mengonsumsi makanan tak sehat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.