Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/08/2018, 17:26 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua atlet yang berhasil menjuarai setiap pertandingan akan melengkapi kebanggaan mereka dengan berpose menggigit medalinya di podium. Tradisi tersebut ternyata sudah berjalan sangat lama.

Medali emas pertama kali diberikan pada Olimpiade di St. Louis yang berlangsung pada tahun 1904. Olimpiade modern yang pertama memberikan medali perak untuk pemenang.

Menurut Olympic Channel, asal-muasal tradisi menggigit medali ini berasal dari pedagang yang sering melakukannya untuk memastikan keaslian emas.

Gigi manusia lebih keras daripada emas murni. Jadi, menggigitnya akan meninggalkan jejak pada logam mulia tersebut.

Sayangnya, medali emas yang diberikan pada olimpiade masa kini tidak seratus persen berasal dari emas murni atau logam yang dicat emas.

Medali yang dianugerahkan pada atlet hanya mengandung sekitar 1,34 persen emas dan sebagian besar perak.

Medali emas murni terakhir kali diberikan pada Olimpiade di Stockholm pada tahun 1912. Sejak saat itu, tidak ada perhelatan olahraga yang memberikan medali dengan kandungan emas murni.

Demi keindahan gigi, sebaiknya para atlet yang sedang merasakan euforia kemenangan pada ajang Asian Games kali ini tak menggigit medali yang diperolehnya terlalu keras.

Baca juga: Klasemen Perolehan Medali Asian Games, Indonesia Pasti Finis 10 Besar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com