Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermalas-malasan Disebut Mampu Cegah Kematian Dini, Benarkah?

Kompas.com - 28/08/2018, 21:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjaga tubuh tetap aktif tentu memberi manfaat yang baik bagi kesehatan kita, yang pada akhirnya mampu meningkatkan harapan hidup.

Tapi, membiarkan diri sedikit larut dalam kemalasan pun disebut mampu mencegah kita dari risiko kematian dini.

Dengan kata lain, kita tak perlu khawatir saat melewatkan hari hanya terbaring di atas ranjang, tanpa melakukan sesi olahraga.

Padahal, selama ini kita selalu mendapat sugesti untuk selalu aktif bergerak demi kesehatan fisik.

Nah, riset dari University of Kansas dan Oxford University  mendapatkan kesimpulan sebaliknya.

Riset Oxford University mengungkap, kunci untuk memiliki umur panjang terletak pada cara kita bersantai.

Meski telah banyak riset yang memaparkan manfaat dari olahraga, riset baru ini berhasil membuktikan bermalas-malasan bisa meningkatkan harapan hidup.

Hasil penelitian di University of Kansas juga menemukan hal yang sama.

Riset dilakukan dengan menganalisa fosil mulai dari yang berumur lima juta tahun hingga saat sekarang, dengan fokus pada 300 tingkat metabolisme spesies yang berbeda.

Hal ini dilakukan demi melihat tingkat energi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup dari hari ke hari.

Hasil riset menunjukkan, spesies yang membutuhkan lebih banyak energi untuk bertahan hidup lebih mungkin untuk cepat mati.

Sementara itu, spesies yang membutuhkan energi rendah lebih mungkin untuk tetap berkembang.

Dari sanalah muncul kesimpulan bahwa bersantai-santai mampu meningkatkan harapan hidup.

Meski hasil riset ini masih terbilang awal, namun periset memastikan bermalas-malasan tetap mampu memberi manfaat.

Tapi, kita tak bisa mengandalkan hidup bermalas-malasan untuk meningkatkan harapan hidup.

Sebab, bagaimana pun juga berusaha hidup aktif tentu adalah pilihan terbaik.

"Kita tak bisa memutuskan untuk menjadi pribadi pemalas, dan berharap hidup lebih lama," papar Luke Strotz, yang menjadi pemimpin dalam riset ini.

Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat Bisa Sebabkan Kematian Dini?

Sementara itu, Katie Austin, seorang pelatih kebugaran bersertifikat menegaskan, olahraga hanya 30-40 menit setiap hari sudah termasuk kategori ideal.

"Saya tidak pernah berolahraga selama lebih dari satu jam, kecuali yoga 90 menit," kata Austin.

Terlalu banyak olahraga juga bisa mendatangkan masalah serius.

"Jika kita berolahraga terlalu banyak, itu bisa menyulitkan tubuh. Tubuh butuh istirahat dan pemulihan," tambahnya.

Pada intinya, kita harus menyeimbangkan antara bermalas-malasan dan gaya hidup aktif. Jadi, kita tak harus memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang tak kita inginkan.

Misalnya, jika kita benci olahraga lari, kita tak perlu memaksa diri untuk melakukannya hanya karena olahraga ini baik untuk kesehatan.

Mungkin, kita bisa menggantinya dengan memilih menaiki tangga daripada menggunakan lift saat berada di kantor.

Ada baiknya, kita menjadwalkan sesi olahraga tiga kali dalam seminggu demi kesehatan tubuh.

Tapi, jika telah menerapkan pola makan sehat dan memilih berbaring di atas sofa atau kasur empuk sepanjang hari, maka jangan khawatir dengan penyakit yang akan menyerang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com