Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Tidak Seharusnya Dilakukan Oleh Kekasihmu

Kompas.com - 28/08/2018, 22:11 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

 KOMPAS.com - Kekerasan dalam pacaran bisa muncul kapan pun tidak peduli seberapa lama kamu berpacaran, entah masih seumur jagung atau sudah bertahun-tahun lamanya.

Apalagi kalau pasangan memang punya sifat temperamental, kamu bisa selalu jadi sasaran luapan emosinya. Padahal beberapa hal sebenarnya tidak boleh dilakukan oleh pasangan.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Interpersonal Violence, melakukan penelitian pada 350 mahasiswa tentang konflik yang pernah terjadi dalam hubungan mereka. Khususnya tindakan kekerasan dalam pacaran – baik secara fisik maupun emosional.

Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar 95 persen peserta mengalami kekerasan emosional, sementara 30 persen diantaranya mendapatkan kekerasan secara fisik. Terlihat mengerikan, ya?

Baca juga: 5 Tanda Kamu Berada dalam Hubungan yang Beracun

Pada dasarnya, sebuah hubungan tidak selamanya akan berjalan mulus. Pertengkaran, cekcok, jenuh, dan kecewa merupakan bagian alami yang sudah sewajarnya ada. Asalkan masih dalam batas normal.

Sekarang, coba evaluasi kembali hubungan kamu dan pasangan, apakah beberapa hal "terlarang" di bawah ini pernah kamu alami?

1. Main fisik

Sudah saling kenal dan menjalin hubungan dalam waktu lama bukan berarti pasangan bisa melakukan apapun padamu, termasuk berani main fisik saat sedang bertengkar hebat.

Jika pasangan bisa seenaknya menendang, memukul, menjambak rambut, menampar, mencekik, hingga mencoba menyakiti dengan senjata, tandanya kamu sudah mengalami kekerasan dalam pacaran.

Kalau sudah kelewatan begini, jangan ragu untuk mengakhiri perjalanan cinta dengannya atau langsung mencari pertolongan dari pihak berwajib.

2. Sering dicaci-maki

Selain mengalami kekerasan fisik, pernahkah pasangan menghina dengan kata-kata kasar, cacian, hardikan, serta umpatan yang tidak pantas? Jika ya, hati-hati ini merupakan pertanda darurat kalau kamu terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Mirisnya, kondisi seperti ini lambat laun berisiko untuk membuat korbannya mengalami depresi, tidak memiliki harga diri, hingga berujung pada keinginan untuk bunuh diri.

Catia Harrington, PsyD, seorang psikolog klinis di New York, menuturkan bahwa hubungan yang sehat seharusnya menuntun kita untuk melakukan hal-hal positif; serta membuat kita merasa percaya diri, dihargai, dan dicintai – bukan sebaliknya.

Ilustrasi pertengkaranRyanKing999 Ilustrasi pertengkaran
3. Melampiaskan emosi pada lingkungan sekitar

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com