Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Kamu Harus Melepas Hubungan dengan Kekasih?

Kompas.com - 29/08/2018, 21:21 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Jika itu bukan pasanganmu, berarti ada yang tidak beres," ujarnya.

Termasuk jika pasanganmu mencari pemenuhi fisik atau emosional dari orang-orang di luar hubungan, Wadley mengatakan hal itu adalah indikasi nyata bahwa kamu perlu mempertimbangkan mengakhiri hubungan.

Baca juga: Selingkuh Hati yang Menyakitkan

3. Takut bertanya lebih

Seharusnya kamu merasa nyaman untuk bicara dengan pasangan tentang apa yang kamu inginkan atau yang tidak kamu dapatkan dari hubungan tersebut.

Wadley mengatakan, komunikasi yang terbuka penting untuk hubungan yang sehat dan awet.

"Mungkin beberapa orang takut membuat dirinya terdengar terlalu menuntut dan terlalu emosional," kata Wadley.

Mereka kemudian memilih menahan apa yang ingin mereka katakan, apa yang mereka rasakan, melanjutkan ketidakpuasan mereka, dan berpura-pura puas dengan keadaan yang ada.

Namun, ketika kondisi tersebut didiamkan, sesuatu yang terjadi bisa jadi justru memantik emosi. Pada akhirnya, argumen yang terbentuk bisa merusak hubungan daripada jika diungkapkan sejak awal.

Menyembunyikan perasaan terhadap pasangan membuat hubunganmu tak saling memenuhi, alih-alih terselamatkan.

Jika permasalahan tersebut tak bisa diselesaikan, mungkin ini saatnya kamu mencari jalan keluar untuk perpisahan.

Baca juga: 3 Cara Bangun Komunikasi Berkualitas dengan Si Dia

4. Tak didukung teman dan keluarga

Lindsay Chrisler pakar hubungan dan kencan asal New York menyarankan kita untuk melihat restu teman dan keluarga tentang hubungan bersama kekasih.

"Jika tidak ada orang di lingkunganmu yang mendukung hubunganmu dengan kekasih, maka itu tanda yang tidak baik," kaya Chrisler.

Jika orang-orang yang menyayangimu melihat pasanganmu tidak membuatmu bahagia, maka ada baiknya kamu mendengarkan opini mereka.

Jika karena hubungan itu kamu jadi menyingkirkan teman dan keluargamu, maka mungkin ini saatnya untuk melepaskan pasanganmu.

"Misalnya ketika kamu mulai berbohong dengan teman-temanmu, artinya kamu mulai berbohong sengan diri sendiri," ujarnya.

5. Kamu merasa berkewajiban selalu bersama kekasihmu

Studi yang dipublikasikan di Current Psychology pada 2016 menemukan, orang-orang cenderung bertahan dalam hubungan yang telah mereka investasikan, baik dari segi waktu maupun usaha.

Dalam fenomena investasi uang, hal ini sama seperti "sunk cost effect", investasi yang berujung pada investasi kontinyu, bahkan ketika keputusan yang diambil tidak membuat kita bahagia.

"Ketika bicara soal orang dan hubungan, waktu tidak selalu sama dengan kesuksesan," kata Wadley. Ia menangani banyak klien yang sempat enggan meninggalkan hubungan yang tidak bahagia karena mereka ingin mendapat "hadiah" dari investasi tersebut.

Namun, menginvestasikan lebih banyak waktu untuk seseorang yang kamu cintai belum tentu menyelesaikan masalah tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com