JAKARTA, KOMPAS.com – Empat seniman Indonesia akan berkolaborasi dengan seniman asal Inggris untuk menciptakan sebuah karya seni instalasi interaktif terkait ruang brnama Aurora.
Kerjasama tersebut merupakan bagian dari UK/ID 2016–2018, sebuah program seni dan budaya kerja sama antara Indonesia – Inggris oleh British Council,
Diberi nama Aurora, instalasi ini dibuat dengan cara memberikan respon terhadap ruang melalui berbagai teknik kesenian dalam sebuah tempat penampungan air berusia tua di Toxteth, Liverpool, yang bernama Toxteth Reservoir.
Aurora merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian perayaan 10 tahun Liverpool menjadi European Capital of Culture.
Ada pun seniman–seniman Indonesia yang akan berkolaborasi dalam pembuatan instalasi ini adalah Abshar Platisza, Bagus A. Pandega, Etza Meisyara, Digital Nativ oleh Miebi Sikoki dan Rudy Nurhadi.
Mereka merupakan lulusan Sekolah Seni Rupa ITB. Keempat seniman Indonesia sudah bertolak ke Liverpool pada 25 Agustus untuk memulai proses kreatifnya.
Sementara seniman dari Inggris akan diwakili oleh Invisible Flock, kelompok seniman dari Leeds yang fokus pada kesenian interaktif dengan menggunakan teknologi.
Pembuatan Aurora sepenuhnya didukung oleh Foundation for Art and Creative Technology (FACT), sebuah pusat kesenian di Liverpool yang akan memproduksi Aurora dengan dukungan dari British Council, serta Liverpool City Council dan Arts Council England yang mendanai proyek ini.
Hubungan kreatif
Aurora, serta hubungan kreatif yang terbentuk oleh para seniman kedua negara ini, merupakan bentuk nyata kolaborasi Indonesia–Inggris yang merupakan semangat dari program UK/ID 2016–2018.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.