KOMPAS.com - Demi tubuh yang ideal, banyak orang rela melakukan berbagai cara, termasuk mempraktikan berbagai program diet yang dipercaya ampuh mengempas lemak dari tubuh.
Selama ini, membatasi asupan karbohidrat dipercaya ampuh membuat tubuh langsing.
Ya, dengan membatasi konsumsi karbohidrat, tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Inilah yang akhirnya membuat berat badan menurun.
Baca juga: Makan Sebelum Olahraga Bisa Percepat Pembakaran Karbohidrat
Namun, kini ada pola diet baru yang diklaim efektif tanpa harus meninggalkan nasi dan roti, yang notabene makanan berkarbohidrat favorit sejuta umat.
Bagaimana cara kerja pola diet ini?
Pola diet ini terkenal dengan sebutan carb backloading atau 'diet ritme sirkadian' yang kini sedang populer di media sosial.
Pada dasarnya, pola diet ini masih menerapkan konsumsi protein dan lemak sehat yang bisa kita temukan pada bahan makanan, seperti daging dada ayam, minyak zaitun, dan sejenisnya.
Untuk menerapkan pola diet ini, kita hanya perlu membiarkan tubuh tanpa asupan karbohidrat sepanjang hari, hingga waktu makam malam tiba.
Baca juga: Diet Rendah Karbohidrat Bisa Sebabkan Kematian Dini?
Saat waktu makam malam inilah kita baru boleh mengonsumsi makanan berkarbohidrat yang menjadi favorit kita.
Lalu, apakah pola diet ini efektif?
Selama ini, mengonsumsi karbohidrat saat malam tiba seringkali dianggap sebagai penyebab naiknya berat badan.
Namun, berlawanan dengan keyakinan di atas, dalam diet ini mengonsumsi karbohidrat di malam hari akan membuat otot menyimpannya sebagai zat gula.
Sementara itu, karbohidrat cenderung diolah oleh tubuh sebagai lemak saat kita mengonsumsinya di pagi hari.
Jadi, pola diet ini sebenarnya mirip dengan pola diet keto, di mana kita harus membatasi konsumsi karbohidrat dan membuat tubuh membakar lemak sebagai energi di pagi hari.
Namun, kita tetap bisa menikmati makanan berkabohidrat ketika malam tiba.
Baca juga: 7 Bahaya Diet Keto yang Harus Kita Cermati