Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2018, 12:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

3. Perubahan cuaca

Riset pribadi Garrison menunjukkan, kram kaki di malam hari cenderung lebih sering terjadi pada musim panas ketimbang musim dingin.

Hal ini belum tentu terjadi pada semua orang. Namun, penting untuk memahami bahwa kram otot terjadi karena masalah syaraf, bukan masalah otot.

Tes electromyogram menunjukkan, urat syaraf bergerak dari tulang belakang dan turun ke betis sehingga memicu terjadinya kram.

Kenapa musim panas? Garrison menjelaskan, pertumbuhan dan perbaikan urat syaraf akan lebih tinggi di musim panas karena kandungan Vitamin D yang lebih besar.

Pada saat itu, tubuh memproduksi Vitamin D dari paparan sinar matahari. Sehingga, ketika cadangan Vitamin D berada pada titik puncak, tubuh akan mempercepat perbaikan syaraf yang akan memicu kram.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Olahraga di Cuaca Panas

4. Dehidrasi

Ada beberapa bukti bahwa dehidrasi juga bisa memicu kram.

Profesor Ilmu Olahraga di Universitas Goethe Jerman Michael Behringer, M.D., PhD. menjelaskan, ada pola musiman yang jelas terhadap frekuensi terjadinya kram otot, yakni tinggi di musim panas dan rendah di musim dingin.

"Hal ini menunjukkan bahwa suhu panas berpotensi mengganggu keseimbangan cairan dan memengaruhi terjadinya kram," kata Behringer.

Dehidrasi berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah sehingga kram terjadi.

Baca juga: Waspadai, Gejala Dehidrasi dan Ancaman Penyakit yang Menyertainya

5. Olahraga berat

Olahraga berat juga kerap dikaitkan dengan kram otot.

Seorang penulis studi pada jurnal Current Sport Medicine Reports menjelaskan, otot skeletal yang bekerja terlalu keras dan kelelahan akan memicu terjadinya kram otot lokal pada serat otot yang digunakan bekerja tersebut.

Hal ini biasa terjadi pada atlet profesional. Menjaga tubuh tetap terhidrasi menjadi hal penting. Namun, tidak ada metode pasti untuk mencengah kram tersebut terjadi berulang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com