Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Iklan Makanan Cepat Saji Lebih Menggoda dari Aslinya

Kompas.com - 31/08/2018, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jujur saja, saat melihat iklan makanan cepat saji kita akan tergoda untuk segera memesannya. Tapi, saat makanan tiba, penampilannya tak seindah iklannya.

Burger dengan roti yang padat, kentang goreng yang besar dan renyah, misalnya tak akan kita jumpai di piring di hadapan kita.

Iklan memang bertujuan menarik minat orang yang melihatnya. Itu sebabnya, untuk membuat makanan terlihat menggoda seperti yang ada di iklan, perlu waktu dan kerja keras.

Sementara, saat kita membelinya di restoran cepat saji, dalam satu menit makanan itu sudah tersaji.

Seorang penata makanan, Ellie Stern, mengatakan jika ia suka memotret makanan yang dimasak setengah matang.

Menurutnya, burger yang kurang matang terlihat lebih padat dan berair daripada burger yang sudah matang.

Baca juga: Alasan Bungkus Makanan Ringan Diisi Banyak Udara

Stern juga memakai pin untuk menjaga agar topping tetap berada di posisinya dan membuat burger terlihat jauh lebih besar daripada aslinya.

Trik semacam ini juga berlaku pada minuman. Antasida biasanya ditambahkan pada minuman bersoda untuk membuatnya terlihat dipenuhi oleh banyak gelembung soda.

Untuk menambahkan sensasi uap panas, biasanya ditambahkan uap dari bola kapas yang dipanaskan dan ditempatkan di belakang makanan atau minuman.

Selain itu, lem biasanya dipakai untuk menggantikan susu karena lebih tahan lama saat proses pengambilan gambar. Agar warna saus lebih menggoda, biasanya ditambahkan lilin.

Nah, untuk es krim, biasanya digantikan oleh playdoh, mainan semacam plastisin, atau kentang tumbuk agar tidak meleleh.

Selain memakai semua trik di atas, foto atau gambar makanan tersebut masih menggunakan tahap editing agar terlihat lebih menarik dan indah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com