Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/09/2018, 16:00 WIB

KOMPAS.com - Anak sekolah rentan tertular penyakit yang diderita teman sekelasnya.

Berada bersama-sama dalam satu ruangan kelas dan duduk berdekatan dengan kawan yang sakit membuat anak lebih rentan terkena penyakit menular.

Ketahuilah, penyakit menular yang sering terjadi di sekolah dan pencegahannya agar anak tidak mudah sakit.

Hal pertama yang harus dipahami adalah, anak-anak lebih berisiko terkena penyakit menular. Sebab, anak-anak belum memiliki sistem daya tahan tubuh yang kuat.

Mereka juga mungkin belum memiliki kebiasaan sehat, atau harus selalu diingatkan, misalnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan.

Baca juga: Penyebab Kita Gampang Tertular Flu

Kita mungkin pernah mendapati si kecil pulang dengan keadaan demam, lesu, batuk-batuk, atau mengeluh sakit tenggorokan.

Batuk dan radang tenggorokan memang menjadi penyakit menular yang sering terjadi di sekolah.

Namun ada beberapa penyakit menular lain yang juga harus dicermati. Laman Alodokter merangkum sejumlah penyakit yang harus diwaspadai ketika berada di sekolah.

1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA adalah penyakit menular akibat infeksi pada saluran pernapasan yang seringkali disebabkan oleh virus, namun bisa juga disebabkan oleh bakteri.

Influenza adalah salah satu penyebab ISPA. Virus penyebab ISPA menyerang sistem pernapasan, sehingga gejala yang timbul berupa hidung tersumbat, bersin, batuk, dan sakit tenggorokan.

Anak juga akan mengalami demam tinggi selama beberapa hari, lemas, sakit kepala, dan nyeri otot.

Pada kasus yang lebih berat, kondisi ini dapat berkembang menjadi pneumonia.

Baca juga: Takut Tertular Penyakit Saat Penerbangan? Duduklah Dekat Jendela

Cara mengobati flu dilakukan dengan beristirahat, cukupi makan, dan minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

Bunda dapat memberikan obat flu anak yang banyak dijual di pasaran sesuai dengan gejala yang dialami anak.

Imunisasi juga penting sebagai langkah pengegahan penyakit ISPA.

2. Cacar air

Cacar air menjadi penyakit menular yang umum menjangkiti anak berusia di bawah 12 tahun.

Cacar air sangat mudah menular melalui udara (bersin dan batuk), kontak langsung dengan air liur penderita, atau cairan dari benjolan cacar yang pecah.

Penyakit ini ditandai dengan demam, sakit tenggorokan, pusing, atau sakit perut yang diikuti munculnya ruam kulit dan benjolan kecil berisi cairan bening.

Saat terjangkit cacar, anak akan merasa gatal luar biasa. Tapi, menggaruk benjolan akan menimbulkan bekas luka jika terinfeksi bakteri.

Cacar dapat dicegah dengan vaksinasi varicella.

3. Konjungtivitis (mata merah)

Mata merah termasuk penyakit mudah menular yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.

Mata merah terjadi karena peradangan konjungtiva, yaitu jaringan yang melapisi bagian dalam kelopak dan bagian putih mata.

Gejalanya meliputi mata berair, nyeri saat mengedipkan mata, bengkak pada kelopak mata, mata gatal, hingga keluar nanah pada mata jika disebabkan oleh bakteri.

Konjungtivitis terjadi karena infeksi virus dan dapat sembuh sendiri. Namun jika karena bakteri, diperlukan pengobatan antibiotik sesuai resep dokter.

4. Gastroenteritis

Penyakit menular ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang saluran pencernaan. Gejalanya menimbulkan diare, demam, lemas, dan sakit perut.

Faktor risiko yang dapat menyebabkan anak terkena gastroenteritis antara lain, sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk, kontak dengan penderita diare, atau mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus dan bakteri.

Baca juga: Tak Perlu Jongkok di Toilet Umum untuk Menghindari Bakteri

5. Campak

Campak yang bernama lain rubella ini juga merupakan penyakit menular yang sering terjadi di sekolah.

Penyakit ini disebabkan infeksi virus, dengan gejala berupa demam, batuk, hidung berair, sakit tenggorokan, dan mata merah, dan muncul ruam di sekujur tubuh.

Penyakit ini menyebar melalui udara, dan anak bisa tertular ketika menghirup udara di dekat penderita campak yang sedang batuk atau bersin.

6. Kutu rambut

Kutu rambut merupakan parasit yang hidup dengan menghisap darah dari kulit kepala manusia.

Meski tidak berbahaya, kutu rambut sangat mengganggu karena menyebabkan gatal dan iritasi pada kulit kepala.

Kutu rambut sangat mudah menular melalui kontak dengan penderita, misalnya duduk bersebelahan atau bermain bersama anak lain yang memiliki kutu rambut.

Kutu rambut juga mudah berpindah jika berbagi pakaian, sisir, dan topi, yang adalah kebiasaan yang sering dilakukan anak-anak saat sekolah.

Baca juga: 5 Resep Rumahan untuk Menghalau Infeksi Jamur Kuku

7. Kudis

Skabies atau yang lebih dikenal dengan kudis, adalah kondisi menyusupnya tungau ke dalam lapisan luar kulit.

Gejalanya berupa gatal terutama di malam hari dan muncul benjolan kecil kemerahan.

Tungau penyebab kudis berukuran sangat kecil, sehingga tidak tampak oleh mata telanjang.

Penyakit ini sangat mudah menular melalui kontak fisik atau pakaian yang dikenakan penderita. Misalnya saat bersalaman, menggantung baju di dekat baju penderita, atau tidur di kasur bertungau.

Tak heran jika kudis menjadi penyakit yang sering menjangkiti anak-anak yang tinggal di sekolah asrama.

8. Kurap

Kurap adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jamur. Gejalanya meliputi munculnya bercak merah yang bersisik dan terasa gatal.

Anak-anak rentan terkena kurap jika tinggal di lingkungan lembap, mandi di kamar mandi umum, memakai kolam renang umum, atau berbagi peralatan bersama orang lain yang terjangkit kurap.

Pengobatan kurap dilakukan dengan mengoleskan krim antijamur.

9. Gondongan

Gondongan dikenal dengan ciri-ciri bengkak pada pipi, leher, dan rahang. Kondisi ini terjadi karena membengkaknya kelenjar liur akibat infeksi virus.

Virus dapat menyebar melalui bersin, batuk, menggunakan alat makan bergantian, atau bersentuhan dengan penderita.

Baca juga: Waspada, Anak Usia Sekolah Rentan Sakit Demam Berdarah

Gondongan biasanya diikuti oleh gejala lain seperti demam, lemas, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, dan nyeri otot.

Penyakit menular yang biasa terjadi di sekolah ini tidak membutuhkan pengobatan khusus dan bisa sembuh dalam beberapa minggu.

Gondongan dapat dicegah dengan vaksinasi MMR.

Cara mencegah terkena penyakit menular

- Ajarkan anak kebiasaan cuci tangan yang benar.

- Berikan vaksinasi sesuai jadwal.

- Ajarkan anak agar tidak berbagi barang pribadi dengan teman-temannya. Jika anak tinggal di asrama, bekali dengan barang pribadi yang cukup, seperti seprai, alat makan, dan handuk, agar tidak perlu meminjam pada anak lain.

- Jaga kebersihan lingkungan rumah dan sekolah, terutama kebersihan makanan dan toilet.

Baca juga: Sabun Cuci Tangan Cair atau Batang, Mana Lebih Sehat?

- Saat anak terkena penyakit menular, biarkan dia beristirahat di rumah agar tidak menulari teman sekelasnya.

Apabila terkena flu misalnya, anak disarankan tidak masuk sekolah paling tidak satu hari sampai demamnya reda dan gejalanya membaik.

- Berikan anak makanan bergizi seimbang, termasuk sayuran dan buah-buahan.

Menu makanan sehat dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tidak mudah tertular penyakit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Deretan Kata-kata Motivasi dari Buku, Bisa Bikin Semangat

Deretan Kata-kata Motivasi dari Buku, Bisa Bikin Semangat

Feel Good
Memahami Gen Z Indonesia

Memahami Gen Z Indonesia

Feel Good
Haruskah Buka Puasa Dengan Makanan Manis?

Haruskah Buka Puasa Dengan Makanan Manis?

Eat Good
Tren Sarimbit dan Warna Pastel dalam Koleksi Raya Si.Se.Sa

Tren Sarimbit dan Warna Pastel dalam Koleksi Raya Si.Se.Sa

Look Good
Vegetarian Jadi Diet Terbaik untuk Penderita Asam Urat?

Vegetarian Jadi Diet Terbaik untuk Penderita Asam Urat?

Eat Good
Gaya Hidup Sehat Keane Reeves demi Tampil Prima di 'John Wick 4'

Gaya Hidup Sehat Keane Reeves demi Tampil Prima di "John Wick 4"

Look Good
Daftar Promo Makanan dan Minuman yang Cocok untuk Buka Puasa

Daftar Promo Makanan dan Minuman yang Cocok untuk Buka Puasa

Eat Good
Tips Make Up Ramadhan 2023, Lebih Banyak Bereksperimen

Tips Make Up Ramadhan 2023, Lebih Banyak Bereksperimen

Look Good
5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Sakit Gigi

5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Sakit Gigi

Eat Good
Konsumsi Suplemen Kalsium, Apa Akibatnya?

Konsumsi Suplemen Kalsium, Apa Akibatnya?

Eat Good
Berbagi dengan Sesama Bikin Hidup Lebih Bahagia? Ini Kata Psikolog

Berbagi dengan Sesama Bikin Hidup Lebih Bahagia? Ini Kata Psikolog

Feel Good
5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Puasa

5 Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Selama Puasa

Eat Good
Kiat Menurunkan Risiko Kanker, Kata Ahli

Kiat Menurunkan Risiko Kanker, Kata Ahli

Feel Good
6 Tips Mencegah Kecoak Masuk ke Rumah

6 Tips Mencegah Kecoak Masuk ke Rumah

Feel Good
Tips Menyikat Gigi Anjing

Tips Menyikat Gigi Anjing

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke