Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2018, 08:08 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Langkah Ana juga disebut dilakukan oleh pemuda Garut lain yang tak ingin berada di bawah cengkraman DI/TII. Setelah nekat pergi, mereka mulai hidup baru dengan ragam profesi seperti tukang sol sepatu hingga pangkas rambut. 

"Saat malam, sebelum ujian, saya bilang ke bapak, 'Pak saya besok pulang (ujian) langsung ke Jakarta'. Saya tidak mau bergabung (ke DI/TII) dan memilih lanjut SMA di Jakarta, tinggal bersama keluarga di sana," ujar Ana.

Setamat SMA, Ana mulai kenal dengan dunia pangkas rambut. Dia belajar dari Aman yang lebih dulu bermukim di Jakarta yang berprofesi sebagai pemangkas rambut di kawasan Kebayoran Baru.

Boleh dibilang, sejak itu profesi pangkas rambut langsung melekat dengan Garut, khususnya Banyuresmi. Menurut Aman dan Ana, hingga kini, daerahnya menjadi pencetak terbesar pemangkas rambut asal Garut. 

Kemampuan pangkas diwarisi secara turun-temurun, bahkan dibangun khusus sekolah pangkas rambut. Setelah dianggap cukup dan siap, mereka pun merantau ke berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Bandung hingga Bali.

Salah satu bukti keahlian dari pemangkas asal Garut dirasakan oleh Chief Barbershop.

Co-founder Chief, Fatsi Anzani mengaku, belasan barberman di gerai pangkas rambutnya berasal dari Garut. Bahkan banyak dari mereka yang satu kampung, dan memiliki kekerabatan.

"Kami melihat profesi barberman ini memiliki masa depan, dan Garut adalah salah satu sumber daerah penghasil pemangkas rambut terbaik di Indonesia," kata Fatsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com