Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 06/09/2022, 06:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Para pemilik kucing mungkin sudah terbiasa dengan kondisi seperti: terbangun dari tidur karena kucing peliharaan memanjat ke dada atau bermanja-manja dekat tubuh pemiliknya.

Di balik kecintaan seseorang terhadap kucing, memelihara binatang tersebut rupanya membawa banyak manfaat bagi kesehatan mental dan fisik pemiliknya.

1. Lebih bahagia

Berdasarkan hasil penelitian di Australia, para pemilik kucing cenderung memiliki kesehatan kejiwaan yang lebih baik ketimbang mereka yang tak memiliki binatang peliharaan.

Dalam kuisioner yang disertakan pada riset itu, para pemilik kucing mengaku merasa lebih bahagia, lebih percaya diri, dan minim kegelisahan.

Mereka pun mengaku tidur lebih nyenyak, lebih fokus, hingga lebih mudah menghadapi permasalahan kehidupan.

Baca juga: Jual Rumah dan Berhenti Kerja, demi Bisa Traveling Bareng Kucing...

Memelihara kucing juga baik bagi mereka yang sudah memiliki anak.

Anak-anak yang memiliki keterikatan kuat dengan kucing peliharaan, akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Demikian kesimpulan dalam sebuah survei dengan lebih dari 2.200 responden anak di Skotlandia yang berusia 11-15 tahun.

Semakin terikat dengan hewan peliharaan, maka anak-anak akan semakin sehat, enerjik, penuh perhatian, tidak kesepian, serta lebih mampu menikmati waktu sendiri.

Dengan postur tidur seperti pose yoga, kucing juga bisa membuat mood jelek lenyap.

Ada pula penelitian lain yang menyebut, orang-orang yang memelihara kucing disebut memiliki lebih sedikit perasaan emosi negatif dan keterasingan, ketimbang mereka yang tidak memelihara kucing.

Faktanya, mereka yang single namun memelihara kucing, cenderung lebih jarang memiliki mood jelek.

Baca juga: Jangan Biasakan Kucing Tidur di Kasur Anda

Bahkan, kucing yang kita lihat di internet pun bisa membuat kita tersenyum.

Orang-orang yang menyaksikan video kucing secara online mengatakan, kecemasan dan kesedihan mereka berkurang serta merasakan tumbuhnya emosi positif.

Halaman:
Sumber Healthline


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com