Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Pentingnya Rasa Percaya Diri dalam Kehidupan...

Kompas.com - 05/09/2018, 11:11 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Rasa percaya diri memang sangat diperlukan dalam menjalani hidup, termasuk dalam perjuangan mendapatkan pasangan.

Banyak orang mengira kepercayaan diri adalah hal yang tak bisa dipelajari. Mereka menganggap kepercayaan diri berasal dari takdir, sehingga membuat mereka malas untuk berusaha mengembangkan dan melatih rasa percaya dirinya.

Nyatanya, rasa percaya diri dapat dipupuk dan dipelajari. Semua orang bisa hidup dengan kepercayan diri penuh, asalkan terus melatih dan mengembangkannya.

Kepercayaan diri adalah hal yang muncul seiring berjalannya waktu. Memang, ada beberapa orang yang nampak lahir dengan rasa percaya diri penuh.

Sebenarnya, rasa percaya diri itu muncul dari kombinasi pola asuh dan peristiwa yang terjadi di masa perkembangan.

Memang butuh waktu yang lama untuk mengembangkannya. Tapi, dengan terus berusaha mengembangkan rasa percaya diri, kita juga turut berkembang menjadi manusia yang lebih baik.

Chris Manak, pakar hubungan dari Australia, berpendapat bahwa menumbuhkan rasa percaya diri adalah hal penting.

Cukup membangun rasa percaya diri dalam satu bidang kehidupan, maka hal itu akan menyebar ke semua aspek dalam hidup kita.

Tapi, kita juga harus berhati-hati. Terkadang rasa percaya diri bisa muncul secara berlebihan yang mengarah pada kesombongan.

Kesombongan hadir dalam dua bentuk. Bentuk pertama dan paling umum biasanya datang dari perasaan rendah diri yang berlebihan.

Baca juga: Tampil Lebih Percaya Diri dengan Postur Tegap

Mereka yang merasa rendah diri  biasanya berpura-pura memiliki rasa percaya diri yang kuat.

Semakin merasa minder, semakin ia tampil dengan rasa 'percaya diri' yang semu. Sayangnya, cara ini kerap menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Kurangnya kecerdasan sosial itu membuatnya menjadi orang yang arogan. Kedua, mereka yang memiliki kesadaran sosial rendah biasanya bertindak bagai anak kecil.

Biasanya, mereka juga akan berkencan dengan wanita yang memiliki harga diri rendah.

Bentuk arogansi kedua adalah narsistik. Penderita narsistik sangat percaya jika dirinya lebih baik daripada orang lain.

Halaman:
Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com