Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2018, 15:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Ketimbang hanya bercermin, Yasha menyarankan agar kita mencoba sepatu yang akan dibeli tersebut dengan melakukan lari keliling toko.

Terkadang orang malu melakukannya, padahal hal itu sebetulnya boleh dilakukan.

Beberapa toko bahkan menyediakan treadmill atau track lari untuk memungkinkan orang mencoba sepatu yang akan dibeli.

"Kayak orang gila, tapi sebetulnya diperbolehkan sama tokonya. Cuma kita sering malu aja. But i do that," ucap Yasha.

5. Latihan yang tepat

Mulailah dengan sesi assessment atau penaksiran kemampuan olahraga. Di pusat kebugaran, misalnya, hal ini seringkali dilakukan sebelum seseorang memulai latihan.

Lari juga tak dilakukan secara sembarangan. Kita harus melatih agar lari kita ekonomis, yakni tidak terlalu banyak gerakan atau minim gerakan.

Hal itu akan membuat kita menghabiskan banyak energi.

"Kayak langkah terlalu pendek atau tangan terlalu ke mana-mana, itu menghabiskan energi. Nanti cepat capek," kata Yasha.

Agar bisa berlari secara efektif dan ekonomis, penting pula untuk melatih otot-otot kaki terlebih dahulu.

Baca juga: Manfaat Olahraga Lari di Air yang Tak Kalah Menyehatkan

Dalam program latihan, kata dia, biasanya latihan jelang lomba lari dilakukan lima hari dalam seminggu. Namun, salah satu hari biasanya digunakan untuk latihan kekuatan.

"Sisanya lari. Ada yang cepat, pelan, long run atau recovery easy run. Tapi divariasikan," ujarnya.

Namun, untuk mengetahui pola latihan yang tepat kita membutuhkan pelatih. Pelatih tersebut bisa melalui personal trainer atau profesional dari komunitas terkait.

IndoRunners memiliki program latihan terbuka (open training program) yang bisa diikuti semua orang.

Namun, karena terbuka maka program tersebut tidak dipersonalisasikan untuk masing-masing orang.

"Jadi, paling kalau ada yang bertanya, kami akan jawab. Tapi kami tidak akan meng-customize programnya untuk setiap orang," tutup Yasha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com