Toner akan membawa pH kulit kembali pada level yang seharusnya. Meski begitu, kita tak lagi membutuhkannya jika sudah menggunakan pembersih wajah yang tepat.
Ketika ingin membersihkan wajah di siang hari, cukup gunakan pembersih wajah yang baik. Jika perlu, Patchett merekomendasikan pembersihan ganda (double cleansing).
"Ketika kamu sudah menghentikan kebiasaan itu (membersihkan wajah dengan tisu), kamu akan merasakan perbedaannya pada kulitmu," ujarnya.
8. Menggunakan makeup berkualitas rendah
Jika kamu adalah tipe orang yang menggunakan makeup setiap hari, pilihlah makeup berkualitas.
Contohnya, bagi pemilik kulit berminyak, pastikan menggunakan makeup yang mengandung salicylic acid. Jadi, jangan hanya memperhatikan penampilan, namun juga manfaatnya terhadap kulit.
Patchett menambahkan, beberapa makeup justru bisa menimbulkan jerawat. Misalnya, produk yang mengklaim sebagai produk "mineral" padahal sebetulnya sintetis.
Dalam seminggu tetapkan satu hari bebas makeup agar kulit bisa beristirahat. Tetapi jika pekerjaan mengharuskan kamu tetap memakai make up 7 hari dalam seminggu, belilah produk skincare yang berkualitas untuk perawatan malam hari.
"Kulit memperbaiki diri di malam hari. Pada waktu tersebut lah kulit kita mendapatkan manfaat dari produk yang digunakan," kata dia.
Baca juga: Tips Skincare untuk Samarkan Pori-pori Wajah
9. Saran dari orang yang salah
Semakin banyak orang yang berbagi tips dan informasi tentang kulit di media sosial. Seperti blogger atau influencer. Namun, sumber tersebut sebetulnya tidak cukup kredibel.
"Banyak orang akan melihatnya dan berpikir apa yang mereka gunakan adalah tren terbaru dan bagus. Padahal, bisa saja tren tersebut justru merusak kulit," ujar Patchett.
Ia mencontohkan tren black clay face mask yang tidak cocok untuk setiap orang.
"Bahan yang terkandung di dalamnya terlalu keras. Kamu mengirim sinyal pada tubuh: 'wah kering sekali kulitnya, ayo produksi lebih banyak minyak.' lalu muncul lah jerawat," kata dia.
10. Menggunakan masker wajah terlalu sering