Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Orang dengan 6 Sifat Ini untuk Diajak Kencan

Kompas.com - 12/09/2018, 19:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara soal berkencan, kita tak pernah tahu siapa yang akan kita temui dan kenal. Ada orang yang tampak menyenangkan ketika ngobrol lewat aplikasi, namum berbeda jauh ketika bertemu.

Ketertarikan atau chemistry bisa saja didapatkan ketika ngobrol secara online, namun ketika duduk bersebelahan saat kencan pertama kamu bahkan tidak tahu harus membicarakan apa dengannya.

Menurut terapis Marisa Peer, ada enam tipe "toxic people" yang perlu kamu hindari ketika mencari pasangan.

1. Narsis

Orang-orang yang memiliki kepribadian narsis tidak akan bisa mencintai orang lain melebihi dirinya, karena ia sangat terobsesi dengan dirinya sendiri.

Mereka hanya menemukan kesenangan dengan membuat kekacauan pada orang lain dan merasa hebat ketika menyaksikan kekacauan tersebut.

Kamu harus mengorbankan banyak hal ketika mau membina hubungan dengan orang yang narsis. Meski begitu, tidak ada pula garansi kamu akan mendapatkan timbal balik yang sama.

2. Paranoid

Mereka yang paranoid cenderung tegang, sulit untuk rileks dan sering merasa cemburu sampai mengontrol pasangannya.

Mereka selalu berpikir hal yang negatif, contohnya pasangan yang berselingkuh. Bahkan mereka bisa saja menahan pasangannya pergi, meski hanya bersama teman atau keluarga.

Baca juga: Curiga Teman Kamu Orang yang Narsis? Coba Cek Ciri-Cirinya

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
3. Tipe pencemburu dan mengontrol

Orang-orang seperti ini sulit untuk memercayaimu dan akan membuat segala tanggung jawab ada padamu. Mereka ingin mengontrol keadaan setiap waktu dan ingin menghukum seseorang jika sesuatu berjalan tidak sesuai keinginannya.

4. Egois

Orang yang memiliki sifat egois akan sulit menerima cara pandang orang lain. Mereka juga kurang rasa empati dan emosi. Jadi, ketidaksetujuan apapun akan cenderung meningkatkan eskalasi emosi mereka.

5. Peminum

Para peminum cenderung sulit untuk bersikap jujur, baik pada orang lain maupun dirinya sendiri. Sama seperti orang-orang yang mengalami adiksi atau kecanduan zat lain.

Mereka harus bisa mencintai dirinya sendiri dulu sebelum bisa mencintai orang lain dengan sepenuh hati.

Sebelum hal itu terjadi, hubungan dengan seseorang yang mengalami kecanduan akan berakhir tanpa memberi manfaat.

Baca juga: Normalkah Hubungan Asmara yang Putus Nyambung?

6. Mereka yang memiliki hubungan tak sehat dengan mantan dan keluarga

Lihatlah bagaimana hubungan mereka dengan keluarga dan mantan kekasihnya. Jika mereka seseorang yang tak bisa menunjukan tanggung jawabnya terhadap apa yang diperbuat, maka kamu perlu mempertimbangkannya lagi.

Hubungan semacam ini bisa menjadi tidak sehat. Tentu kamu tak menginginkannya, bukan?

Yang harus dilakukan

1. Tanda-tanda peringatan

Mungkin kamu tak bisa melihat tanda-tanda yang jelas apakah seseorang yang kamu temui atau yang sedang dekat denganmu memiliki kategori sifat tersebut.

Mereka yang pandai memanipulasi diri sangat ahli untuk menutupi sifat aslinya di depan orang lain.

Namun, seiring kamu mengenalnya kamu mungkin sudah bisa melihat jika ada tanda-tanda sifat yang kurang baik.

2. pikirkan siapa yang membuatmu tertarik

Ketika kamu berhasil menemukan sifat tersebut, kamu mungkin sudah terlanjur tertarik dengannya. Hal ini sering disebut "repetition compulsion" atau keterpaksaan yang berulang. Artinya, hubungan-hubungan masa lalu berdampak pada hubunganmu saat ini.

"Kita cenderung menyukai hal yang familiar karena merasa nyaman dan menolak hal yang tidak familiar karena merasa tidak nyaman," kata Peer.

Itulah mengapa seringkali kita mendapatkan pengalaman yang cenderung serupa dalam konteks hubungan. Misalnya, kencan dengan orang yang sudah memiliki kekasih atau sudah menikah.

3. Jangan coba perbaiki pasanganmu

Orang cenderung "diprogram" untuk mengulang kembali apa yang terjadi di masa lalu. Itulah mengapa kita seringkali secara tak sadar merasakan rasa sakit yang sama seperti yang pernah dialami sebelumnya.

"Jika ayahmu pernah bersikap dingin dan jauh, kamu mungkin akan tertarik dengan pasangan yang dingin ketika kamu mencoba untuk membuatnya menjadi hangat dan mencintai," kata Peer.

Ketika berhasil, kamu telah menciptakan kondisi yang selama ini kamu butuhkan.

Namun, hal ini bukanlah yang seharusnya dilakukan jika kamu menginginkan hubungan yang sehat dengan seseorang.

Hal yang bisa kamu lakukan adalah menjalaninya sesuai diri sendiri dan melihat apakah yang kamu lakukan berpengaruh terhadap hubunganmu.

Lalu, identifikasi apakah seseorang benar-benar baik untukmu atau tidak. Namun jika mereka memiliki salah satu sifat seperti di atas, berhentilah mencoba memperbaiki mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com