Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukses Pria yang Turunkan Berat Badan hingga 100 Kg

Kompas.com - 13/09/2018, 11:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Stephen memulai dari proses fisik dengan mengkalkulasikan Total Daily Energy Expenditure (TDEE) atau jumlah energi harian yang dikeluarkan untuk beraktivitas.

TDEE awal Stephen adalah sekitar 3.500 kalori per hari. Ia menguranginya 1.000 kalori dan mulai mengkonsumsi 2.500 kalori setiap harinya tanpa tipe diet apapun.

Sejak saat itu, ia pun rajin memperhatikan porsi makannya untuk memastikan asupan kalori sesuai dengan target.

Baca juga: Berbahayakah Berat Badan Naik Usai Berhenti Merokok?

Seiring berjalannya waktu, pola diet Stephen mulai berubah menjadi whole-foods based atau tidak mengkonsumsi makanan yang diproses dan menjalani diet seperti paleo (makan daging tanpa lemak dan sayur).

Dua pola makan tersebut dikombinasikannya dengan intermittent fasting dan satu hari puasa 48 jam setiap bulannya.

Ia menyadari bahwa pola makan yang diterapkannya pada awal perjalanan membuat penurunan berat badannya cenderung lambat.

Namun, jika langsung menjalani pola diet ekstrim akan membuat rencana diet gagal karena pola tersebut berbeda dengan rutinitas harian normal.

Dua bulan awal Stephen tak menjalani olahraga. Kalori defisit saja sudah cukup membuatnya menurunkan berat badan cukup besar.

Setelah dua bulan, ia memulai olahraga ringan dengan mayoritas latihan angkat beban.

Angkat beban membuatnya meraih massa otot sekaligus menurunkan berat badan dan membuatnya fokus pada rutinitas harian.

Perubahan awal menurutnya cukup berat, mengingat ia sangat mencintai makanan dan khawatir mengalami depresi jika meninggalkan makanan-makanan favorit.

Namun, ia selalu mengingat bahwa usaha menurunkan berat badan memiliki efek bola salju  bahwa sekali kita mengalami penurunan berat badan, hal-hal lainnya akan terasa lebih mudah, dan makan lebih sedikit bisa terasa seperti bermain game.

Lama kelamaan, aktivitas fisik dan olahraga dianggapnya sebagai pengalaman yang menyenangkan.

Motivasi utama Stephen adalah janji yang dibuatnya pada para pengikut (subsriber) di YouTube untuk menikmati kontennya. Ketika motivasinya berkurang, ia selalu mengingat kembali usaha-usaha keras yang dilakukannya dalam waktu cukup lama.

Setelah mengurangi berat badan sekitar 100,6 kg, Stephen merasa tubuhnya sangat nyaman.

Baca juga: Kisah The Rock yang Sukses Membentuk Otot Tubuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com