Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Ciri Psikopat, dari Hobi Bohong sampai Sifat Impulsif

Kompas.com - 13/09/2018, 17:36 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kata "psikopat" mungkin akan mengingatkan kita pada pembunuh berantai yang kita saksikan di film-film layar lebar.

Padahal, ternyata ciri-ciri psikopat tidak hanya seperti apa yang dicitrakan pada film. Ada beberapa sikap yang perlu kita waspadai ketika berinteraksi dengan orang lain.

Namun, ingatlah bahwa kesamaan beberapa sikap saja tidak bisa digolongkan pada psikopat. Untuk menentukan apakah seseorang memiliki sifat tersebut atau tidak hanya bisa dilakukan dokter jiwa.

"Lainnya hanyalah memberi spekulasi," kata Neurokriminolog dan psikolog klinik di bidang biologi dan pikiran kriminal, Robert Schug, PhD.

Menurut dia, ada beberapa ciri umum seorang psikopat:

1. Mudah bosan

Seorang psikopat mengalami fase kebosanan kronis dalam hidupnya. Salah satu hipotesa umumnya adalah mereka cenderung memiliki titik rangsangan di bawah orang lain.

Menurut Schug, itulah mengapa mereka butuh melakukan hal yang menurut mereka menyenangkan secara terus menerus untuk merasa normal.

Sementara psikolog Randall Salekin, PhD mengatakan, asumsi tersebut bisa diartikan bahwa seorang psikopat bisa saja ada di antara kelompok orang dan sering menginisiasi kegiatan yang berorientasi menyenangkan.

2. Sangat menarik

Salah satu aspek yang mudah memperdayakan orang adalah cara bagaimana psikopat berinteraksi. Mereka seringkali muncul sebagai pribadi yang sebisa mungkin disukai orang lain.

Paul Babiak dan Robert Here dalam buku mereka, "Snakes in Suits: When Psychopaths Go to Work" menjelaskan, seorang psikopat dengan mudah memilih topik yang penting bagi kita dan menarik simpati. Terkadang pembahasan tersebut diikuti dengan antusiasme dan emosi tertentu.

Mereka memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sejumlah orang, hal ini bahkan sering dilakukan di tempat kerja atau bahkan penjara.

Baca juga: 10 Profesi yang Paling Disukai Psikopat

3. Banyak berbohong

Tidak seperti para pembohong patologis yang berbohong tanpa motivasi dan kadang tak butuh alasan, pola berbohong para psikopat memiliki tujuan.

Mereka cenderung menipu atau memanipulasi demi tujuan tertentu.

"Misalnya menipu orang lain agar masuk ke perangkap mereka atau mencapai hubungan emosi tertentu" kata Schug.

Hal ini bisa digunakan mereka untuk mendapatkan promosi di tempat kerja, membangun hubungan, atau mengontrol pasangannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com