Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Efek yang Terjadi Setelah Berat Badan Turun Puluhan Kilogram

Kompas.com - 14/09/2018, 16:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menurunkan berat badan memerlukan kedisiplinan, apalagi jika kamu ingin menurunkan berat badan dalam jumlah besar, misalnya 50 kilogram, atau bahkan lebih.

Kehilangan berat badan dalam jumlah besar menimbulkan efek tertentu, apalagi jika sebelumnya kondisi tubuh mengalami obesitas.

Baca juga: Cerita Sukses Pria yang Turunkan Berat Badan hingga 100 Kg

Nah, ada beberapa perubahan besar terjadi pada tubuh ketika bobot melorot hingga puluhan kilogram.

1. Tidur lebih nyenyak

Adam Freter, RD dari Bariatric Program, Wexner Medical Center, Ohio sering mendengar, pasiennya tidur lebih nyenyak setelah melalui prosedur bedah atau penurunan berat badan dalam jumlah banyak.

"Karena berat badan berkurang drastis, mereka bisa bernafas lebih nyaman di malam hari dan tidurnya lebih berkualitas," kata Adam.

Faktanya, para peneliti dari University of Pennsylvania menemukan, orang-orang dewasa yang  mengalami obesitas dan lalu kehilangan berat badan setidaknya lima persen saja, cenderung tidur 22 menit lebih lama setiap malam.

Jadi, kualitas tidur seseorang akan lebih baik karena terbuangnya lemak berlebih.

Baca juga: Bagaimana Obesitas Rusak Pola Tidur dan Kesehatan

2. Mood membaik

Studi tentang kualitas tidur mengungkap, mood juga menjadi lebih baik setelah penurunan berat badan yang besar.

Jadi, ketika tidur lebih nyenyak, olahraga lebih banyak, dan makan lebih baik, maka keseluruhan tubuh akan menunjukkan sisi yang lebih positif.

3. Selera makanan berubah

Para peneliti dari Stanford University menemukan, 87 persen pasien yang melakukan bedah bariatrik memiliki selera makan yang berubah

Kabar baiknya, perubahan selera ini bisa membantumu menurunkan lebih banyak berat badan.

Sebab, hampir setengah dari para pasien yang merasakan perubahan tersebut melaporkan, makanan yang mereka rasakan tidak seenak sebelumnya.

Hal ini menyebabkan mereka makan lebih sedikit.

Hasilnya, mereka bisa menurunkan berat badan sebanyak 20 persen atau lebih, selama tiga bulan dibandingkan dengan para pasien bedah yang tak mengalami perubahan rasa makanan.

4. Memori membaik

Penemuan yang dipaparkan pada pertemuan tahunan Endocrine Society di 2013 mengungkapkan, para wanita paruh baya cenderung lebih baik dalam mengingat wajah dan nama setelah menjalani program penurunan berat badan.

Ada peningkatan aktivitas otak pada bagian yang berfungsi mengingat sesuatu berdasarkan identifikasi dan pencocokan.

Sementara aktivitas lainnya menurun. Seperti area yang diasosiasikan dengan pengembalian memori episodik.

Hasilnya, mereka cenderung melalui proses efisien untuk menyimpan dan mengoleksi informasi baru.

"Penemuan kami menyarankan, pelemahan fungsi memori yang terasosiasikan dengan obesitas bisa kembali terjadi."

"Hal ini menyebabkan orang terus berupaya menurunkan berat badan," ujar penulis studi  Andreas Pettersson, MD.

Baca juga: Hai Pria, Simaklah 4 Faedah Latihan Barre untuk Kehidupan Seksual

5. Kesehatan seksual meningkat

Baik pria maupun wanita akan melihat perubahan kesehatan seksual seiring dengan berkurangnya berat badan.

Sebuah tulisan pada Canadian Family Physician, misalnya, mengungkap 31 persen pria obesitas dengan masalah disfungsi ereksi mendapatkan kembali fungsinya setelah menurunkan berat badan rata-rata 14,9 kg.

Senada dengan temuan tersebut, studi di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism menemukan, wanita obesitas mengalami perbaikan fungsi seksual sebesar 28 persen dalam 12 bulan setelah bedah.

6. Mobilitas lebih tinggi

Tentu saja, membawa beban lebih berat 50kg di tubuh atau lebih bisa membuat aktivitas fisik terganggu.

Ketika berhasil menurunkan beban tersebut, kita akan merasa lebih mudah untuk bergerak. Mobilitasmu pun akan meningkat.

7. Metabolisme melambat

Salah satu sisi buruk pengurangan lingkar pinggang adalah metabolisme yang melambat karena massa tubuh yang berkurang.

Benda besar membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak dan berfungsi. Ketika tubuhmu mengecil, kamu tak lagi butuh energi seperti sebelumnya.

Olahraga bisa menjadi kunci untuk merawat berat badan baru tersebut.

8. Kulit mengendur

Kulit juga bisa mengendur atau bergelambir ketika kita kehilangan banyak berat badan. Sebab, lemak boleh hilang, tapi kulit yang mengelilinginya bisa saja masih ada.

Hal ini bisa diakibatkan banyak hal, seperti faktor usia, seberapa lama lemak tersebut berada di tubuh, dan berapa banyak massa otot yang dimiliki sebelumnya untuk membawa berat badan lama.

Menurut Adam Freter, banyak pasiennya yang mengeluhkan kulit mereka kendur lalu kembali lagi untuk melakukan operasi plastik demi rasa percaya diri.

9. Mata lebih sehat

Penurunan berat badan menjadi salah satu cara untuk menjaga kesehatan mata.

Persentase lemak tubuh yang tinggi kerap diasosiasikan dengan level lutein rendah.

Menurut sebuah studi di Nutrients pada 2013, Lutein adalah esensial antioksidan yang berguna untuk kesehatan mata.

Para peneliti mencatat, hal ini bisa menjadi alasan mengapa obesitas kerap diikuti dengan degenerasi retina.

Baca juga: Siapa Saja yang Berisiko Alami Kebocoran Pembuluh Darah Retina?

10. Sering kedinginan

Setelah kehilangan timbunan lemak, mungkin kamu sering merasa kedinginan. Adam Freter mengatakan, banyak pasiennya yang mengeluhkan hal tersebut.

Sebab, ketika kita kehilangan insulator, kita membutuhkan pakaian tambahan untuk menghangatkan diri.

11. Lutut lebih nyaman

Menurut Arthritis Foundation, menurunkan berat badan sekitar 0,45kg sama dengan menghilangkan 1,81kg tekanan dari lutut.

Jadi, jika kamu mengalami Osteoartritis, cobalah mencari jalan untuk memulihkannya. 

12. Tekanan darah menurun

Bukan rahasia jika kelebihan lemak tubuh berkontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi, yang bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti penyakit jantung.

Menurunkan berat badan 4,5 kg sudah cukup untuk menurunkan tekanan darah.

Hal itu diungkapkan oleh Departemen Kesehatan dan Pelayanan Publik Amerika Serikat

13. Menurunkan risiko kanker

Menurut National Cancer Institute, lemak tubuh tinggi kerap diasosiasikan dengan risiko perkembangan berbagai macam tipe kanker.

Contohnya, wanita post-menopause yang mengalami obesitss memiliki 20-40 persen risiko kanker payudara lebih besar daripada rekan sebayanya yang lebih kurus.

Salah satu alasan yang memungkinkan adalah karena jaringan lemak memproduksi estrogen lebih tinggi, sehingga akan meningkatkan kemungkinan kanker payudara, ovarium, dan kanker tipe lainnya.

Keterkaitan lainnya adalah peradangan kronus.

Ketika seseorang mengalami obesitas, mereka cenderung memiliki kondisi kesehatan yang memicu peradangan kronis dan meningkatkan risiko kanker.

Baca juga: Kenapa Penting Menjaga Tekanan Darah Tetap Normal?

Untungnya, menurut studi yang dilkukan Nutrition Research, penurunan berat badan moderat (2,7kg) sudah cukup untuk menurunkan peradangan di antara kelompok wanita obesitas.

14. Level kolesterol menurun

Memiliki kandungan kolesterol jahat (LDL) yang tinggi akan meningkatkan penyimpanan lemak pada arteri dan meningkatkan risiko sakit jantung, stroke dan serangan jantung.

Menurut American Heart Association, menurunkan berat badab hanya sekitar 10 persen saja bisa membantu  mengontrol level kolesterol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com