Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Depresi, Chrissy Teigen Makan Plasenta Usai Melahirkan

Kompas.com - 17/09/2018, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Chrissy Teigen terang-terangan berbicara kepada media mengenai depresi pascapersalinan yang pernah ia alami usai melahirkan anak pertamanya di tahun 2016.

Tiga bulan yang lalu, Teigen kembali dianugerahi seorang bayi lelaki dari hasil pernikahannya dengan John Legend.

Nah, kini model Amerika Serikat ini mengaku tidak mengalami depresi pasca melahirkan seperti sebelumnya.

Hal itu diyakini terjadi berkat keputusannya untuk mengonsumsi plasenta setelah kelahiran Miles, putra keduanya.

Dalam sebuah sesi wawancara, ia mengaku mengonsumsi plasenta telah membantunya menghindari depresi pascamelahirkan.

"Kedengarannya konyol, tetapi orang-orang memiliki keyakinan jika makan plasenta memberi semua nutrisi yang hilang saat hamil," papar dia.

Baca juga: Plasenta Bayi Bikin Milyader Hidup Abadi, Kok Bisa?

Cara ini, kata Teigen, membuatnya tak kehilangan nutrisi dan aliran endorfin usai melahirkan.

“Dengan mengambil pil plasenta kering ini, kita dapat menjaga energi dan melepas perasaan depresi," ucap dia.

Teigen merasa menyesal karena tidak menggunakan cara yang sama ketika melahirkan anak pertamanya, Luna.

Lalu, bagaimana pendapat ahli mengenai hal ini?

Riset di tahun 2015 yang dilakukan oleh peneliti dari Northwestern University membuktikan konsumsi plasenta tak memberikan manfaat apa pun.

“Ada banyak laporan subjektif dari wanita yang merasakan manfaat, tetapi belum ada penelitian sistematis yang menyelidiki manfaat atau risiko plasenta yang dikonsumsi,” kata Dr Crystal Clark, salah satu periset.

Cynthia Coyle, pemimpin riset sekaligus psikolog di Feinberg School of Medicine, AS, menyetujui pendapat Clark.

Menurut dia, wanita yang memilih makan plasenta kemungkinan besar berhati-hati pada pola makan mereka selama masa kehamilan dan menyusui.

Ia menyarankan agar para wanita berhati-hati terhadap asupan makanan apapun yang mereka konsumsi tanpa bukti manfaat. Terutama mengenai potensi risiko untuk sang bayi dan diri sendiri.

Baca juga: Hai Wanita, Waspadai Berat Badan 6 Bulan Pasca Melahirkan

Namun, Louise Silverton, Direktur Kebidanan di Royal College of midwives, sebuah organisasi yang mewadahi para bidan di Inggris, mengungkapkan pendapat yang agak berbeda.

Dia memandang, wanita harus memiliki kebebasan untuk memilih apakah mereka akan mengonsumsi plasenta setelah melahirkan atau tidak.

"Sebagai hasilnya, bidan tidak akan menyarankan wanita untuk makan plasenta karena kurangnya bukti, dan itu harus menjadi pilihan si ibu jika dia memilih untuk melakukannya,” kata dia.

Jika seorang wanita berniat melakukan ini, kata Silverton, mereka harus mendiskusikannya dengan bidan sebelum kelahiran.

Cara ini untuk memastikan kesehatan sang ibu dan buah hatinya kelak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com