Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2018, 10:08 WIB

"Saya sudah melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia, untuk meneliti tentang kain dan tenun."

Baca juga: Tak Hanya Desain, Pasar Global Juga Cari Kisah di Balik Kain Tenun

"Dari sana saya mengetahui, penenun Batak paling banyak dari segi jumlah, karena kebutuhan kain orang batak banyak sekali," kata Torang.

Kendati demikian, kata Torang, stok ulos yang ada di pasaran saat ini kebanyakan adalah "ulos mesin" yang tidak berkualitas.

Torang mengaku tak menolak keberadaan "ulos mesin", namun keberadaan ulos adat pun harus diperhatikan.

"Jangan sampai ini mengganggu ulos adat. Penenun jangan diganggu, karena mereka bikin pakai hati," kata Torang.

Dia menegaskan, keberadaan ulos mesin dengan kapasitas produksi sehari 30 ulos, tentu tak dapat dibandingkan dengan ulos adat yang memakan waktu tiga minggu untuk sehelai kain.

Mahakarya

Menurut Torang, ulos adalah sebuah mahakarya Toba, yang dibuat dengan teknik tinggi, dan ragam warna yang menggunakan bahan alami.

"Di Toba itu, sebuah ulos dibuat dengan matematik, dihitung benar. Bayangkan saja menganyam benang hingga membentuk motif," kata dia.

Foto inang penenun ulos tradisional yang dipajang bersama kain sejumlah kain ulos pada pameran ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu (19/9/2018). KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Foto inang penenun ulos tradisional yang dipajang bersama kain sejumlah kain ulos pada pameran ulos di Museum Tekstil, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Sayangnya, teknik pewarnaan alam sudah lenyap sejak 50-80 tahun yang lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com