Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kesalahan Saat Memesan Makanan dan Minuman di Pesawat

Kompas.com - 20/09/2018, 13:04 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bepergian dengan pesawat mungkin bisa jadi momentum yang membuat stres, meskipun penerbangan yang digunakan adalah yang terbaik.

Situasi yang kerap dijumpai, mulai dari penundaan penerbangan, turbulensi, dan hal lainnya kadang membuat kita tak nyaman.

Oleh karena itu, tak heran jika banyak dari kita yang berusaha menghilangkan ketegangan dengan menikmati sajian makanan dan minuman dari maskapai.

Padahal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memesan makanan atau minuman di pesawat. Jika kurang berhati-hati kita bisa saja mengalami sejumlah masalah kesehatan. Misalnya, salah memesan minuman sehingga mengalami sakit perut atau kembung.

Baca juga: Saat di Pesawat, Jangan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini

Setidaknya, ada 7 kesalahan dalam memesan minuman di pesawat dan hal ini tentunya perlu kita hindari.

1. Tak cukup terhidrasi

Air putih adalah minuman terbaik untuk diminum tak hanya di kehidupan sehari-hari, namun juga ketika kita berada di pesawat. Namun, terkadang masih banyak dari kita yang memesan minuman lain seperti kopi, jus, hingga minuman alkohol.

Faktanya, udara dalam pesawat membuat kita lebih mudah dehidrasi.

"Selama penerbangan, kita akan kehilangan banyak air dari tubuh karena udara dari pendingin ruangan yang membuat kita dehidrasi. Kelembapannya ada di interval 10-20 persen, seperti padang pasir," kata Lucas Paluch dari Lean Traveller Guide.

Para peneliti menemukan, pada penerbangan berdurasi 10 jam, kita berpotensi kehilangan cairan sebanyak 1,6-2 liter atau sekitar 4 persen dari total kandungan air dalam tubuh.

Jadi, jika kita melewatkan air putih pada penerbangan, kita mungkin akan merasa lelah dan sakit kepala.

Di samping itu, udara kabin juga berpotensi mengeringkan membran mukosa pada telinga, hidung dan mulut, yang akan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi.

"Pastikan kita minum cukup air untuk menghindarinya. Hal ini terlihat dari urin kita berwarna cerah," kata ahli bedah kardiovaskular, Dr. David Greuner kepada The List.

Baca juga: Ini Jenis Santapan yang Cocok Dimakan di Pesawat

2. Jangan pesan air selain dalam kemasan

Air adalah minuman paling baik untuk diminum di pesawat. Meski begitu, hindari konsumsi air dari sumber yang tidak pasti. Misalnya dari keran air.

Kepada Business Insider, sejumlah pramugari mengatakan bahwa mereka sama sekali tidak menyentuh wadah yang menyimpan cadangan air tersebut karena jarang dibersihkan, sehingga membuat bakteri dan kuman tumbuh subur.

Studi Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat pada 2004 misalnya, menemukan bahwa hanya 15 persen maskapai yang lolos regulasi kesehatan air. Fakta ini tak diiringi perbaikan yang signifikan pada tahun-tahun berikutnya.

Jadi, lebih baik kamu membawa air sendiri atau membelinya di luar. Jika tidak sempat, mintalah air dalam kemasan kepada pramugari untuk tetap aman dan terhidrasi.

Baca juga: Makanan yang Diperbolehkan dan Dilarang dalam Pesawat

Begitu Anda menginjakkan kaki di pesawat, pramugari biasanya sudah bisa menginterpretasi suasana hati dan energi Anda.Tuned_In Begitu Anda menginjakkan kaki di pesawat, pramugari biasanya sudah bisa menginterpretasi suasana hati dan energi Anda.
3. Meminta es untuk minuman

Terkadang kamu ingin menambahkan es ke dalam minumanmu. Namun, akan lebih baik jika kamu menghindari es batu karena kemungkinan berasal dari sumber air yang sama.

Kamu berpotensi mengalami masalah kesehatan bahkan tanpa menyadarinya.

4. Minum kopi atau teh

Jika kamu membutuhkan asupan kopi atau teh panas, usahakan untuk memesannya sebelum terbang.

Pakar perjalanan Bobby Laurie menjelaskan, kopi yang kita minum di penerbangan sebelumnya dikemas ke dalam kantung-kantung.

Alat pembuat kopi memang bisa dilepas untuk dicuci, namun mereka mencucinya ketika ada waktu istirahat. Sedangkan waktu tersebut sangatlah jarang.

Kantung-kantung kopi tersebut sangat tipis. Sehingga jika robek, pramugari membersihkan nampan mereka di kamar mandi.

Di sisi lain, kamu tahu bahwa kebersihan air di pesawat tak terjamin.

Selain itu, air yang digunakan untuk menyeduh kopi atau teh yang kita pesan mungkin saja berasal dari sumber yang sama. Meski sudah direbus, namun tak menutup kemungkinan kita terhindar dari masalah kesehatan.

Catherine Sonquist Forest, MD, dokter dari Stanford University Health Care menjelaskan kepada Reader's Digest bahwa kafein juga membuat kira dehidrasi.

Hal ini bukanlah masalah besar, namun ketika dehidrasi kita perlu mengkonsumsi air dalam jumlah yang cukup untuk mengatasinya.

Baca juga: 6 Hal yang Kamu Perlu Tahu soal Masakan di Pesawat

5. Konsumsi terlalu banyak alkohol

Tak sedikit orang yang menikmati penerbangan dengan minum bir, wine, cocktail atau minuman beralkohol lainnya.

Namun, jika mengkonsumsinya terlalu banyak kita mungkin akan mabuk atau tidur terlalu lama.

Dr. Shawn Tsufa, ahli bedah tersertifikasi dari miVIP Surgery Centers tak menyarankannya.

Kepada The List ia menjelaskan bahwa konsumsi minuman keras terlalu banyak ketika bepergian tidak baik bagi kesehatan.

"Karena tekanan oksigen yang lebih rendah dalam darah ketika terbang, kita mungkin akan lebih mabuk ketimbang ketika mengkonsumsinya di daratan meskipun jumlah alkoholnya sama," kata dia.

Udara dalam pesawat juga sangat kering. Sehingga ketika digabungkan dengan efek diuretik dan minum alkohol, tingkat dehidrasi akan lebih parah.

Selain itu, ketika minuman beralkohol tersebut memengaruhi kuantitas dan kualitas tidur kita, ritme sirkadian akan terganggu sehingga ketika bangun kita akan merasa tidak segar dan mengantuk.

Baca juga: 10 Hal yang Dialami Tubuh Saat Naik Pesawat

6. Memesan minuman yang sulit dibuat

Kebanyakan maskapai tak membatasi pesanan minuman penumpang. Namun, penting untuk mengingat bahwa pramugari bertugas untuk menjaga kita tetap aman, bukan bartender pribadi.

Jadi, jika ingin memesan minuman, pesanlah minuman yang sederhana dan sepraktis mungkin.

7. Hindari minuman bersoda

Banyak orang menyukai minuman bersoda. Namun, minuman berkarbonasi berpotensi mengacaukan sistem pencernaan.

Seperti dijelaskan pada laman Reader's Digest, ketinggian yang meningkat ketika terbang bisa membesarkan usus hingga 30 persen sehingga membuat kita merasa kembung, merasa bergas dan mual.

Tentunya hal ini tidak kamu inginkan ketika bepergian.

Selain itu, ketinggian membuat busa karbonasi lebih banyak ketika kita membuka kaleng atau botol soda. Sehingga berisiko tumpah dan mengganggu penumpang lain.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com