Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sigi Wimala, Temukan Lagi Bahagia Masa Kecil dengan Bersepeda

Kompas.com - 23/09/2018, 19:16 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Aktris Sigi Wimala dalam beberapa tahun terakhir rutin berolahraga sepeda.

Sigi memulai hobi bersepedanya sejak 2014, setelah sebelumnya rutin melakukan olahraga lari.

Sigi pada awalnya melirik sepeda karena bosan dengan lari.

“Aku lari sudah dari 2009, lima tahun lari sudah jenuh sekali. Biar enggak jenuh dan tetap berolahraga akhirnya cari olahraga baru," kata Sigi.

Sigi kemudian memutuskan berpindah ke olahraga sepeda.

Kesaksian itu diungkapkan Sigi saat ditemui sesuai peluncuran seri terbaru sepeda wanita Polygon Divine di Mal Artha Gading, Jakarta, Minggu (23/9/2018) petang.

Baca juga: Siskiu N, Sepeda Enduro Terbaru dari Polygon

Ternyata, dia justru menemukan keseruan baru di balik hobi mengeksplor Kota Jakarta sambil bersepeda.

Di sela kesibukannya mengurus keluarga, berbisnis, dan mengerjakan proyek film, Sigi tetap menyempatkan diri bersepeda setidaknya di akhir pekan.

Ia bahkan kerap ikut bersepeda dengan komunitas-komunitas berbeda, sesuai rute yang diinginkannya.

Sigi mengaku mendapatkan kebahagiaan tersendiri dari olahraga sepeda.

Selain bisa mengeksplor Jakarta, ia kembali menemukan kebahagiaan masa kecilnya bersepeda bersama teman-teman.

Meski merasa hal tersebut agak kekanak-kanakan, namun menurutnya olahraga dan kebahagiaan tertentu adalah kombinasi yang positif.

Baca juga: Bakar Lebih Banyak Kalori dengan Sepeda Statis

Feeling-nya sama walaupun aku sudah punya dua anak. Saat sepedaan merasa kayak anak-anak lagi."

"Ada kesenangan tersendiri saat bersepeda balap-balapan, kejar-kejaran,” tutur pemeran film Tentang Dia itu.

Hobi olahraga, menurut dia, juga memberikan sebuah pandangan positif dan setiap orang tak lagi memerhatikan latar belakang pribadi.

Setiap individu cenderung saling mendukung dan membantu.

We see the good side of humankind."

"Kalau kita lihat banyak orang nyinyir di media sosial, tapi saat turun ke jalan ikut event sepeda atau lari, kita lihat orang pada dasarnya baik. Semua kebaikan itu muncul,” ucap Sigi.

Baca juga: Genjot Sepeda Brompton Jakarta-Solo, Diah Merasa Awet Muda...

Di samping itu, Sigi merasa menjadi perempuan yang lebih kuat dengan bersepeda. Sebab, olahraga sepeda kerap diidentikan dengan pria.

Bersepeda di kota yang sibuk dan padat seperti Jakarta menurut dia, bukanlah hal mudah bahkan tergolong nekat.

Apalagi, dengan kondisi lalu lintas serta kendaraan yang kerap saling memacu kecepatan.

“Seorang perempuan bersepeda bisa dibilang nekat. It’s a plus point for woman to cycle karena kita merasa empowered, enggak merasa lemah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com