Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2018, 10:10 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Olahraga sepeda seringkali diidentikkan dengan kaum laki-laki. Dari segi peralatan, misalnya, pilihan sepeda untuk perempuan cenderung lebih sedikit ketimbang laki-laki.

Hal itu dialami oleh Aktris Sigi Wimala yang sudah mendalami olahraga sepeda sejak 2014 lalu. Menurutnya, masalah yang sama juga dialami beberapa teman bersepedanya.

“Teman-teman aku ada masalah di ukuran (sepeda) karena perempuan Asia kan kecil. Aku juga sering dapat sepeda laki-laki karena sepeda perempuan pilihannya enggak banyak.”

Hal itu diungkapkan Sigi saat ditemui sesuai peluncuran seri terbaru sepeda wanita Polygon Divine di Mal Artha Gading, Minggu (23/9/2018).

Padahal, olahraga sepeda memiliki banyak manfaat. Selain sebagai salah satu pilihan olahraga yang menyehatkan, bersepeda menurutnya bisa memicu semangat apalagi jika kita sering bersepeda bersama orang lain atau komunitas sepeda.

“Semakin sering gowes otot semakin kuat dan semakin tertantang. Kalau yang depan kencang, kita enggak mau kalah, speed terus bertambah. Jadi tanpa sadar berkembang bersama-sama,” ucap perempuan kelahiran Jakarta, 21 Juni 1983 itu.

Meski kerap diidentikkan dengan laki-laki, namun bukan tidak mungkin bagi perempuan untuk menekuni olahraga sepeda. Sigi dan Yunike Maris, Assistant Head of Global Marketing Communication Polygon Bike memberikan sejumlah tips bagi para perempuan yang ingin mulai menekuni olahraga sepeda.

Apa saja yang harus diperhatikan?

1. Mengetahui keinginan dan style bersepeda

Siskiu N dari PolygonSimon McLaine Siskiu N dari Polygon
Menurut Sigi, masing-masing individu harus mengetahui keinginannya ketika mau memulai olahraga sepeda. Hal itu akan menentukan peralatan yang dibutuhkan. Seperti jenis sepeda atau dana yang harus disiapkan untuk menunjang hobi tersebut.

Berbeda dengan olahraga lari yang bisa dimulai jika seseorang sudah memiliki sepatu lari, sepeda membutuhkan komitmen karena dana yang dikeluarkan juga cenderung lebih besar.

“Kita harus pikirkan apa yang kita butuhkan. Kadang yang kita mau dan kita butuhkan beda,” kata Sigi.

Mengetahui keinginan diri bisa dimulai dari memperkirakan rute bersepeda yang akan dilalui. Misalnya, ingin melalui rute bebatuan, maka tipe sepeda gunung menjadi yang paling tepat. Namun, jika berencana ikut balap sepeda, maka belilah tipe road bike.

Selain itu, alokasikan berapa lama waktu yang akan disisihkan untuk rutin bersepeda. Sebab, jika berniat bersepeda di pegunungan, waktu yang harus disisihkan juga akan lebih banyak. Berbeda dengan balap sepeda karena bisa dilakukan di dalam kota dengan durasi sekitar satu atau dua jam.

“Jadi harus tahu maunya apa,” kata Sigi.

Baca juga: Sepeda Apa yang Cocok Untuk Anda?

2. Tidak ikut-ikutan

Nadine Chandrawinata dan sepedanyaPolygon Nadine Chandrawinata dan sepedanya
Jika berkomitmen untuk melakukan olahraga sepeda, kita juga tidak bisa hanya ikut-ikutan. Misalnya, dalam hal membeli sepeda. Belilah sepeda sesuai keperluan dan kemampuan finansial.

Menurut Sigi, pengeluaran seharusnya bisa lebih dipertimbangkan oleh perempuan apalagi ibu-ibu.

“Dari budget harus reasonable. Enggak bisa: oh yang lain pakai itu, lalu beli. Padahal secara dompet terlalu tinggi. Jadi kita harus bijak juga,” tuturnya.

Sementara itu, meski sepeda adalah hobi yang perlu biaya, Yunike Maris mengatakan budget adalah hal nomor dua yang perlu dipikirkan. Hal utama adalah mengenai kebutuhannya.

Jika kebutuhannya hanya untuk berkeliling kompleks perumahan atau di daerah sekitar, maka tak perlu membeli sepeda tipe balap atau sepeda gunung (mountain bike) melainkan cukup dengan sepeda perkotaan (city bike).

"Kalau ingin untuk yang medannya lebih tahan bebatuan kita ada mountain bike, harga mulai  sekitar Rp 5 juta. Kalau city bike bisa di bawah Rp 5 juta," tuturnya.

Baca juga: Sepeda Apa yang Cocok Untuk Anda?

3. Memilih ukuran sepeda

Nadine Chandrawinata dengan sepedanyaPolygon Nadine Chandrawinata dengan sepedanya
Pilihlah ukuran sepeda yang tepat. Maris mengatakan, banyak orang salah memilih ukuran sepeda. Padahal, ukuran sepeda sangatlah spesifik karena setiap orang akan berbeda-beda.

Ketika datang ke toko sepeda, jangan asal beli ukuran. Lakukan pengecekan terlebih dahulu, misalnya pengecekan tinggi badan dan kesesuaian tubuh dengan sepeda.

“Dicek dulu tinggi badan sekian, kira-kira ukuran sepedanya setinggi apa. Karena itu pengaruh banget. Salah pilih sepeda pada akhirnya membuat kita enggak nyaman,” kata Maris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com