Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/09/2018, 16:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidak semua orang harus berhasil, pun begitu dengan anak. Untuk memastikan mereka bisa bangkit kembali, terkadang orangtua harus membiarkan anak mengalami kegagalan.

Menurut dokter anak Edward Gaydos, manusia butuh kemampuan untuk mengatasi suatu masalah, tak peduli berapa usia mereka.

“Pertanyaan sebenarnya adalah, bagaimana kita membantu anak-anak kita membentuk dan menafsirkan pengalaman? Saya pikir satu hal yang perlu kita lakukan adalah memberi anak-anak ruang yang nyaman untuk kegagalan, dan kemudian memberdayakan mereka untuk mencoba lagi,” ujar Gaydos.

Bagaimana anak-anak belajar dari kegagalan

Saat ini, banyak anak-anak yang tidak terlihat stres, namun memiliki tekanan berat untuk menjadi terbaik, nomor satu dan punya prestasi.

Padahal, saat bermain tak perlu selalu harus menjadi pemenang.

“Orang tua dengan harapan tinggi yang tidak realistis dapat tanpa sengaja menciptakan kecemasan dan ketakutan pada anak-anak mereka,” ungkap Gaydos.

Oleh karena itu, daripada menciptakan lingkungan di mana mereka merasa perlu untuk menang setiap waktu, akan lebih sehat dan realistis terkadang mengharapkan “kemunduran”.

Karena kita semua cenderung belajar lebih banyak dari kesalahan, daripada keberhasilan.

Misalnya, seseorang yang mengikuti kuis cenderung mengingat jawaban yang salah daripada yang benar.

Baca juga: Parenting Out of the Box

Peran orang tua

Bagian dari proses membangun ketahanan ini adalah tugas kita sebagai orangtua.

Jujur dan lihatlah ke dalam diri apakah kita menuntut anak-anak meraih mimpi kita?

Jika demikian, maka dapat menciptakan banyak tekanan dan harapan pada mereka. Sebagai gantinya, orangtua perlu mendukung, sembari memberikan ruang anak-anak untuk “bernapas”.

“Anak-anak tidak seharusnya menjadi pusat perhatian, tetapi diperlakukan sebagai bagian dari komunitas khusus, keluarga, dan mereka yang diundang ke lingkaran,” kata  Gaydos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com