Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2018, 08:32 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Ketika pasangan usia subur tidak berhasil hamil secara alami setelah satu tahun, mereka tergolong mengalami ketidaksuburan. Diperlukan tes komperhensif untuk mengetahui penyebabnya.

Tes kesuburan wajib dilakukan kedua belah pihak karena masing-masing berkontribusi sekitar 40 persen pada penyebab ketidaksuburan atau infertil.

Sekitar 10-20 persen penyebab kesuburan tidak diketahui. Kondisi ini disebut juga dengan ketidaksuburan yang tidak terjelaskan (unexplained infertility).

Dikutip dari buku "Bayi Tabung, Mempersiapkan Kehamilan" yang ditulis oleh Dr.Ivan Sini, Sp.OG, jenis ketidaksuburan pada pihak perempuan antara lain:

1. Gagal ovulasi, penyebabnya antara lain karena masalah hormonal, gagal memproduksi sel telur yang matang. Adanya polysistic ovary syndrom (PCOS) merupakan gangguan yang umum pada masalah ini, hipotalamus di otak tidak berfungsi, ovarium lengket, kerusakan pada folikel, serta menopause dini.

2. Fungsi tuba falopi kurang baik
Penyebab kerusakannya adalah karena infeksi bakteri dan virus yang ditularkan lewat infeksi menular seksual, penyakit di rongga perut, operasi sebelumnya, hamil di luar rahim, kerusakan bawaan, serta endometriosis.

3. Faktor lain seperti kelainan pada rahim, adanya polip, lendir pada mulut rahim kurang, serta pola hidup yang tidak sehat, misalnya merokok dan minum alkohol.

Pemeriksaan kesuburan yang umum pada wanita:

- Pemeriksaan ovulasi, untuk memastikan terjadinya ovulasi dengan menggunakan grafik suhu tubuh, alat tes ovulasi, tes darah, dan pemeriksaan USG.

- Pemeriksaan ovarium. Tes ini untuk mengetahui apakah hormon bekerja dengan baik.

- Evaluasi tingkat progesteron dan kemungkinan pemeriksaan endometrium.

- Pemeriksaan hormon-hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Lutenzing Hormone (LH), estrogen, progesteron, prolaktin, testosteron, dan hormon lain yag berkaitan dengan reproduksi.

Infertil pada pria

Jenis ketidaksuburan pada pria:

1. Sperma kurang (oligozoospermia).
2. Tidak punya sperma (azoospermia)
3. Bentuk sperma abrnomal
4. Pembesaran pembuluh darah dalam skrotum (varicocele).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com