Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajari Pernapasan Diafragma untuk Performa Olahraga

Kompas.com - 26/09/2018, 06:58 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber SELF

Montenegro mengatakan, hal ini juga bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sehingga meningkatkan stres dan kecemasan atau bahkan membuat napas semakin pendek.

Baca juga: Santap Garam demi Tingkatkan Performa Saat Olahraga

Di sisi lain, pernapasan diafragma lebih efisien dan efektif karena menggerakan otot diafragma di setiap tarikan nafas.

Ketika berolahraga, pernapasan diafragma akan membuat otot inti teraktivasi dan membuat kita bernapas cukup dalam untuk mengalirkan oksigen ke otot. Kondisi ini mampu mencegah terjadinya kelelahan dini.

"Mengalirkan napas ke diafragma juga mampu mencegah kram perut dan efek buruk ketika berolahraga.

Meskipun para peneliti belum benar-benar menemukan penyebabnya, Kinekolog dan fisiolog olahraga Dean Somerset, C.S.C.S menyarankan kita untuk bernapas menggunakan diafragma untuk meminimalisasi efek-efek buruk tertentu.

Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan dengan berbaring dengan satu tangan diletakkan pada dada dan tangan lainnya pada perut.

Bernapaslah perlahan lewat hidung dan keluarkan perlahan. Dengan pernapasan diafragma, hanya perut yang mengembang dan mengempis.

Usahakan untuk bisa secara alami bernafas dalam perut sambil terus menarik dan membuang napas. Cobalah untuk melakukan 10 kali pernapasan dalam secara berturut-turut dengan hanya bagian perut yang bergerak.

Pernapasan ketika berolahraga bergantung pada tipe dan intensitas olahraga yang dilakukan.

Sekali kamu sudah bisa mempraktikkan pernapasan diafragma dengan benar, kamu akan merasakan manfaatnya aktivitas olahragamu.

Secara umum, cara pernapasan ini juga bisa membantu menstabilkan kekuatan selama melakukan latihan beban dan mencegah terjadinya sakit kepala setelah berolahraga.

Sementara untuk olahraga aerobik, seperti lari dan bersepeda, prioritas kita haruslah pola pernapasan yang konsisten.

Semakin konsisten pernapasan kita, maka akan asupan nitrogen monoksida yang didapatkan akan semakin lancar, membantu pembesaran pembuluh darah serta meningkatkan aliran darah ke jantung.

Dengan ketahanan olahraga jangka panjang, pernapasan yang konsisten dan stabil juga akan menghasilkan performa olahraga yang lebih stabil.

Konsisten tidak berarti pelan. Somerset mengatakan, jika kita bernapas terlalu pelan dan rilek, kemampuan kita untuk menarik oksigen akan lebih rendah. Performa olahraga aerobik kita juga akan lebih rendah.

Halaman:
Sumber SELF
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com