KOMPAS.com - Berhenti merokok itu sulit. Namun, bukan berarti mustahil kalau kamu benar-benar membulatkan tekad. Ketahui saja bahwa penyakit-penyakit akibat rokok setidaknya telah merenggut 235 ribu jiwa per tahun di Indonesia.
Salah satu cara berhenti merokok yang paling sederhana, murah meriah, dan terbukti efektif yang bisa dilakukan mulai detik ini adalah olahraga. Rutin berolahraga dapat menyetop gejala ngidam rokok saat menuju hidup bebas nikotin.
Keinginan merokok lagi biasanya muncul paling parah di minggu-minggu pertama mulai berhenti merokok. Masa inilah yang paling rentan membuat perokok tergoda untuk kembali menghisap tembakau.
Baca juga: Simak Metode Terbaik untuk Berhenti Merokok Selamanya
Berhenti merokok menimbulkan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang, namun biasanya cukup mengganggu aktivitas rutin. Hal ini dapat memengaruhi kondisi fisik atau psikologis seseorang.
Gejala fisik yang muncul ketika mulai berhenti merokok:
Sementara efek emosional dan psikologis yang mungkin muncul sejak seminggu pertama berhenti merokok adalah:
Bagaimana olahraga bisa membantu berhenti merokok?
Gambaran besarnya, rutinitas baru tersebut dapat memperbaiki mood dan membantu mengalihkan pikiran dari rokok. Olahraga rutin juga membuat tubuh lebih berenergi sehingga tidak memunculkan kebutuhan akan merokok kembali.
Baca juga: Apa Merokok Bisa Bikin Kurus? Ini Faktanya
Di samping itu, olahraga juga menjadi cara berhenti merokok yang efektif berkat berbagai perubahan baik yang dihasilkannya dari dalam tubuh.
1. Olahraga mengurangi efek nikotin pada otak
Nikotin adalah zat yang ditemukan dalam tembakau. Efek candunya bisa sama kuat seperti heroin atau kokain. Nikotin juga berperan menekan mood depresan dengan memengaruhi aliran antara sel saraf. Faktanya, nikotin dari asap rokok bisa mencapai otak lebih cepat ketimbang obat-obatan yang disuntikkan lewat pembuluh darah.
Sebuah studi tahun 2017 yang meneliti sekelompok tikus yang dipapar nikotin selama dua minggu menunjukkan bahwa kadar nikotin dalam otak mengalami penurunan drastis setelah mereka dibuat rutin berlari dalam roda putar dalam kurun waktu 2 hingga 24 jam.
Hasil studi ini juga menunjukan tikus yang rutin beraktivitas fisik cenderung lebih jarang menunjukkan gejala ketagihan nikotin, dan jika muncul efeknya jadi lebih ringan, dibandingkan dengan tikus yang tidak beraktivitas fisik.
2. Mengatasi lapar berlebih