JAKARTA, KOMPAS.com - Remaja cenderung mencari jawaban dari rasa ingin tahunya akan kesehatan reproduksi dan seksualitas di internet. Dibutuhkan situs yang menyediakan informasi kesehatan remaja yang terpercaya.
Menurut dr.Francisca Handy Agung, Sp.A, remaja menghadapi banyak perubahan baik secara fisik mau pun psikis. Namun, kebanyakan remaja enggan mencari informasi kepada orangtua atau gurunya.
"Mereka merasa membutuhkan privasi sehingga lebih suka mencari informasi sendiri secara online," katanya dalam acara peluncuran situs Dokter Gen Z di Jakarta (27/9).
Dengan mencari di mesin pencarian Google, ribuan informasi akan tersaji, namun tidak semuanya berasal dari sumber terpercaya.
Penyanyi Tasya Kamila mengatakan, ketika remaja ia juga sering mencari informasi seputar kesehatan reproduksi di internet.
"Kalau mau tanya ke teman sama-sama tidak tahu, jadi dulu aku sering googling. Karena kalau untuk share ke orangtua atau teman tidak nyaman," ujar Tasya.
Wanita yang baru saja melepas masa lajangnya ini mengatakan, kelemahan internet adalah tidak semuanya adalah informasi yang benar.
"Tidak jelas siapa penulisnya, terkadang hanya blog pribadi. Biasanya aku akan lebih teliti saat membaca berita, apalagi yang heboh. Harus cek dulu ke beberapa sumber sebelum menyebarkannya," katanya.
Dokter online
Untuk memperluas akses informasi kesehatan reproduksi pada remaja, John Hopkins University bekerja sama dengan Hipwee meluncurkan situs Dokter Gen Z.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.