Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2018, 16:36 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Diet mediterania yang menerapkan pola konsumsi kaya sayur, buah, kacang-kacangan dan ikan, Disebut mampu membantu menurunkan risiko depresi.

Hal tersebut merupakan kesimpulan dalam sebuah penelitian ilmiah yang menganalisis 41 studi tentang diet ini.

Hasil riset menemukan hubungan antara praktik diet dan peluang manusia untuk mengalami  depresi.

Mereka yang melakukan diet mediterania ternyata 33 persen lebih rendah untuk menderita depresi, dibandingkan dengan mereka yang tidak mempraktikan diet ini.

"Ada bukti kuat menunjukkan hubungan antara kualitas diet dan kesehatan mental," kata Camille Lassale, salah satu periset.

Menurut Lassale, hubungan ini melampaui efek diet pada ukuran tubuh, atau aspek lain dari kesehatan, yang pada gilirannya mempengaruhi suasana hati.

Baca juga: Berenang di Kolam Air Dingin, Alternatif Solusi Atasi Depresi

Mereka yang mengonsumsi makanan tinggi zat inflamasi atau penyebab peradangan, seperti daging olahan, lemak trans, dan alkohol, lebih mungkin mengalami depresi.

"Mengonsumsi makanan penyebab peradangan dapat menginduksi peradangan sistemik, dan ini secara langsung dapat meningkatkan risiko depresi," kata Lassale.

Ia menambahkan, ada bukti yang menunjukkan hubungan antara usus dan otak, yang dikendalikan oleh bakteri gastrointestinal, dan turut dimodifikasi oleh pola diet yang dijalankan.

Periset pun meneliti beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan otak, seperti stres oksidatif, resistensi insulin, dan peradangan.

Semua faktor itu dapat dikendalikan oleh pola diet.

Nah, faktor-faktor ini juga menunjukkan adanya hubungan dengan depresi.

Lebih jauh, penelitian lain menemukan nutrisi seperti asam lemak tak jenuh ganda, vitamin B, seng, dan magnesium memiliki efek positif pada fungsi otak.

Penggunaan antidepresan untuk mengobati depresi hanya mampu menyebuhkan satu dari tiga kasus depresi.

Dan, penggunaan anti derpresan ini hanya mampu mengobati sekitar 50 persen kasus depresi saat kondisi kambuh.

Baca juga: Diet Anti-Inflamasi Diklaim Mampu Perpanjang Usia

Penemuan baru menunjukkan pola diet seseorang dapat membantu mengobati dan mencegah penyakit.

"Apa yang kita makan memang dapat mempengaruhi kesehatan fisik kita, dan juga mungkin pada kesehatan mental dan depresi, tapi kesimpulan dari penelitian ini masih perlu evaluasi  komprehensif."

Demikian komentar Brendon Stubbs, Dosen psikologi dan neurosains klinis di King's College London menanggapi kesimpulan di atas.

Menurut dia, hasil riset ini memiliki potensi implikasi pada kesehatan masyarakat yang sangat besar.

Tapi, Stubbs mengatakan, pola diet belum tentu berkontribusi pada timbulnya depresi.

Dalam banyak kasus, kondisi seseorang bergantung pada ingatan orang tentang apa yang mereka konsumsi.

Stubbs juga mengatakan, mereka yang mempraktikan diet mediterania biasanya memang terbiasa dengan kebiasaan gaya hidup sehat lainnya.

Gaya hidup sehat ini, seperti aktif berolahraga atau tidak merokok, juga dapat mempengaruhi kemungkinan depresi seseorang.

"Bukti saat ini tidak cukup untuk membuktikan diet yang mempraktikan konsumsi kaya sayuran dapat mencegah depresi," ucap Stubb.

Menurut dia, ini terjadi karena sebagian besar bukti hanya menunjukkan mereka yang menderita gangguan kesehatan mental memiliki pola makan yang buruk.

"Inilah yang membuat mereka lebih rentan terhadap depresi dan memilih kesehatan yang kurang," kata dia.

Senada dengan itu, Naveed Sattar, Profesor pengobatan metabolik dari University of Glasgow, menilai masih perlu perhatian besar, karena kesimpulan tersebut diperoleh hanya dengan penelitian observasional.

"Bukti saat ini tidak cukup untuk membuktikan diet kaya sayuran dapat mencegah depresi," kata dia.

Ini terjadi karena sebagian besar bukti hanya menunjukkan orang dengan gangguan kesehatan mental memiliki pola makan yang buruk.

Baca juga: Perhatikan, 7 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Diet

Oleh karena itu, mereka tak hanya rentan terhadap depresi tetapi juga memiliki kesehatan fisik yang kurang. 

Sattar lalu menyimpulkan, pola makan sehat memang sangat baik bagi fisik dan mental.

Tapi, masih perlu lebih banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan kaya sayuran mempengaruhi kesehatan mental.

Riset membuktikan, depresi mempengaruhi 300 juta orang di seluruh dunia, di mana tujuh persen di antaranya diderita oleh wanita dan empat persen diderita oleh pria.

Riset sebelumnya menemukan, diet mediterania juga dapat membantu mencegah demensia.

Ini terbukti pada mereka yang berusia lanjut dan mempraktikan diet ini mengalami penurunan risiko demensia hingga sepertiga.

Bahkan, pola diet ini juga terbukti mampu memperpanjang harapan hidup.

Bagaimana pendapat kamu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com