Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/10/2018, 08:40 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan ketika berencana memelihara ular. Akan sangat salah jika kamu memperlakukan peliharaan reptilia sama seperti perlakuan terhadap binatang peliharaan mamalia, seperti anjing, kucing, hamster, dan lainnya.

Setidaknya, ada lima hal yang harus kamu perhatikan ketika hendak memelihara ular agar terhindar dari masalah tergigit ular. Pakar Gigitan Ular dan Toksikologi, DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM memapakarkan lima hal tersebut.

1. Pelihara di tempat terpisah

Tak sedikit kita melihat para pencinta ular memelihara ularnya di dalam rumah, bahkan di dalam kamar. Hal itu sebenarnya berbahaya, apalagi bila yang dipelihara jenis ular berbisa. Orang yang memelihara ular sebaiknya memiliki ruang khusus bagi hewan tersebut.

“Bahkan kalau di luar negeri, ular kan tidak tinggal di dalam rumah,” ucap Maha ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Beberapa ular bisa dipelihara di akuarium tertutup. Namun ular yang lebih besar biasanya diletakkan di kandang dengan penutup kawat. 

Sebaiknya jauhkan kandang ular dari hewan lain, terutama yang mirip mangsanya. Ular bisa terprovokasi dengan kehadiran hewan-hewan itu dan menjadi agresif.

2. Tidak memegang dengan tangan kosong

Utamakan keselamatan ketika berkontak dengan ular peliharaan. Misalnya, ketika memberi makan.

Jangan pernah memegang atau berkontak dengan ular menggunakan tangan kosong karena walau sudah menjadi peliharaan, insting ular untuk menggigit masih ada. Cobalah menggunakan benda seperti tongkat untuk berinteraksi.

Kamu juga bisa menggunakan kaus tangan tebal bila ingin memegang ular yang belum terlalu jinak.

3. Rutin memangkas kebun

Mereka yang memelihara ular biasanya juga memiliki persediaan pakan, misalnya tikus, katak atau binatang lain. Nah, pakan-pakan ini bisa mengundang ular lain untuk datang, terutama bila kamu tinggal di daerah yang merupakan habitat ular.

Karenanya, jika memiliki pekarangan yang rimbun di rumah, kamu harus rutin memangkasnya. Sebab, ular sangat senang berdiam di antara bebatuan atau semak belukar.

Namun, jika pekarangan rajin dipangkas, ular tak akan betah berdiam karena merasa habitatnya diacak-acak dan diganggu.

“Kalau punya taman bunga yang daun dan bunganya banyak, potongi rutin seminggu sekali supaya tahu apakah ada ularnya atau tidak. Ular akan menetap karena habitatnya tidak diganggu,” kata perempuan yang pernah menempuh pendidikan di Universiteit Leuven, Belgia itu.

4. Bersihkan rumah dari makanan ular

Jagalah kebersihan rumah, terutama dari makanan-makanan ular. Seperti tikus, katak, atau ayam. Misalnya, untuk menghindarkan munculnya katak, rajinlah membersihkan kolam atau genangan air yang ada di rumah.

“Bersihkan rumah dari tikus karena tikus makanan ular, kecuali King Cobra karena King Cobra kanibal, pemakan sesama ular juga,” tuturnya.

5. Diam jika bertemu ular

Jika tak sengaja ular peliharaan lepas dari kandang atau menemukan ular berkeliaran bebas. Jangan panik dan tetaplah diam. Sebab, penglihatan dan pendengaran kebanyakan ular tidak tajam. Ular biasanya mendeteksi sensor gerak dan panas sehingga ia tidak akan menyerang objek yang diam. 

Bahkan sekalipun kamu sebelumnya bergerak, hentikan gerakanmu. 

“Ular tidak pernah menggigit pohon karena pohon diam saja, ular juga tidak pernah membelit pohon. Jadi kalau ular datang, diam saja. Ular hanya menggigit jika merasa terancam,” ujar penasehat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk gigitan ular tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com