Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2018, 08:17 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Walau kenal dengan Presiden Soekarno, usaha Go Tik Swan mendalami kebudayaan Jawa mendapatkan bukannya mulus, melainkan mendapat banyak tantangan.

Bahkan, pihak keluarganya pun pernah menentang langkahnya untuk melestarikan budaya Jawa.

"Orangtuanya dulu juga menentang. Tapi, mereka akhirnya sadar jika anak mereka inilah yang bisa 'mikul dhuwur mendhem jero' alias menjunjung tinggi kebaikan dan mengubur dalam-dalam keburukan," ucap Suwarno.

Sebagai orang yang dipercaya merawat dan melestarikan peninggalan Go Tik Swan, ia berharap anak cucunya kelak juga bersedia menggantikannya.

"Yang paling membuat sedih itu generasi sekarang'kan nggak ada yang mau jadi pembatik. Mereka lebih memilih kerja kantoran, di pabrik atau bahkan jadi TKI," ucapnya.

Di sisi lain, Soewarno mengaku bahagia jika ada orang yang kagum dan tertarik melihat eksistensi batik.

"Rasanya itu bangga dan bahagia jika ada yang datang ke sini tertarik dan mau belajar. Pernah ada orang Jepang yang datang kesini belajar membatik sampai jadi satu kain," ucapnya.

Karya Go Tik Swan ini juga menjadi buruan para penggila batik. Harga batik reproduksi Go Tik Swan bisa berkisar Rp 700.000 hingga di atas Rp 8 juta. Selain itu, mereka yang ingin mendapatkannya harus menunggu sekitar enam bulan, tergantung kerumitan motif yang dipesannya.

"Kalau koleksi asli Go Tik Swan bisa sampai Rp 50 juta. Tapi, jangan dilihat harganya. Itu 'kan karya seni," Ucap Suwarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com