3. Harga
Indikator lainnya untuk menentukan apakah sebuah kain batik adalah tulis atau cetak adalah dari harganya. Jika kita menemukan batik dengan motif bagus dan rumit namun harganya terlampau murah, maka kemungkinan batik tersebut adalah batik print.
"Bagus, motif ruwet tapi harga Rp 30 ribu itu sudah jelas print. Kalau tulis bisa berjuta-juta," ujar Denny.
Ummu juga menunjukan kepada KOMPAS Lifestyle salah satu kain batik khas Kudus buatannya yang memiliki motif dasar beras kecer. Ia menaksir kain tersebut bisa dijual hingga Rp 15 juta rupiah.
Menurutnya, proses pembuatan batik tulis dan print sangatlah berbeda. Batik print cenderung lebih cepat, sedangkan batik tulis melalui proses panjang yang rumit dan memerlukan kesabaran.
"Membuat pola dulu, dicanting dengan canting klowong, dan sebagainya. Harganya terpaut jauh," kata Ummu.
4. Bau kain
Bau kain ternyata bisa juga menjadi indikator. Batik tulis cenderung masih memiliki bau malam yang menyengat. Bau tersebut tak kita temukan pada kain batik cetak.
"Mau cap atau tulis ada proses malamnya, ada baunya. Kalau tidak ada berarti print," kata Denny menjelaskan.
Hanya saja, bau tersebut akan hilang ketika kain batik sudah melalui proses dry cleaning.
Sementara jika hanya diangin-angin atau dicuci dengan bahan alami seperti lerak, bau tersebut menurutnya akan tetap ada.
"Kalau cuci tangan pelan pakai lerak, mungkin masih ada. Tapi kalau sudah pakai bahan kimia ya hilang baunya. Jadi bau kimia," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.