Batik bermotif liris atau udan liris berasal dari Solo. Motif ini juga banyak digemari oleh masyarakat.
Ciri khas dari motif ini yakni bentuk garis miring yang sejajar, sehingga terkadang motif liris disebut dengan motif lereng gunung.
"Motif udan liris bermakna simbol ketabahan dan kuat menjalani hidup," ujar Taufik.
Tak hanya itu, beberapa masyarakat juga menganggap motif liris memiliki makna hujan gerimis yang memberikan kesuburan, kesejahteraan, dan rahmat dari Tuhan.
Sementara, pemakaian motif batik ini juga bisa digunakan ketika acara pernikahan dan hari-hari baik lainnya.
Ada juga motif sekar jagad yang berasal dari Kota Solo dan Yogyakarta.
Namun, beberapa masyarakat beranggapan bahwa motif Sekar Jagad sebenarnya berasal dari kata "kar jagad".
Kata ini diambil dari kata 'kar' berarti peta dan kata 'jagad' berarti dunia. Sehingga motif ini juga melambangkan keragaman di seluruh dunia.
Motif sekar jagad memiliki ciri khas ada beberapa cuilan pola yang dijadikan satu kain.
"Sekar jagad mengandung makna kecantikan atau pun keragaman dunia. Dimaksudkan agar orang terpesona dengan si pemakainya," kata Taufik.
Menurut Taufik, motif sekar jagad cocok dipakai ketika menghadiri resepsi pernikahan.
Dalam pandangan masyarakat Jawa, burung garuda mempunyai kedudukan yang sangat penting. Ciri khas dari motif garuda yakni terlihat dua buah sayap atau lar dan tengahnya terdapat badan dan ekor burung garuda.
Sementara, garuda dilambangkan sebagai binatang suci bagi beberapa orang Yogyakarta.
"Motif garuda melambangkan kekuasaan kejantanan," ujar Taufik.