Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2018, 19:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Salah satu jenis jerawat yang lebih umum dan cenderung muncul di dahi, hidung, dagu dalam formasi bentuk T.

Jerawat ini biasanya disebabkan oleh polusi dan seringkali menghasilkan jerawat merah dan whitehead.

Whitehead biasanya ditemukan di area t-zone dan dapat dibasmi dengan produk yang mengandung asam salisilat, benzoyl peroxide, dan retinoid,” kata Dendy Engelman, ahli dermatology dari Manhattan.

4. Jerawat hormonal

Menurut Engelman, jerawat ini muncul karena kelebihan minyak yang dihasilkan hormon, menyebabkan penumpukan, pori-pori tersumbat, hingga menimbulkan jerawat.

Engelman juga mengatakan pil kontrasepsi yang biasa dikonsumsi wanita juga bisa menimbulkan jerawat.

Baca juga: Mitos Kontrasepsi Bikin Kurang Bergairah, Hambat Edukasi Reproduksi

Oleh karena itu, pilihlah pil kotrasepsi yang menyeimbangkan kadar hormon sehingga mampu membersihkan kulit.

Sebagai alternatif, kita juga bisa menggunakan co-cyprindiol untuk perawatan hormonal yang dapat digunakan membasmi jerawat yang lebih parah, yang tak mempan dengan antibiotik.

5. Pustula

Jerawat pustula Jerawat pustula

Pustula adalah benjolan yang berisi cairan atau nanah pada kulit yang merupakan hasil dari infeksi bakteri di pori-pori

Menurut Schelessinger, tingkat keparahan jerawat pustula sangat bervariasi. Variasi tersebut tergantung pada berapa banyak dan seberapa cepat jerawat terbentuk.

"Pustula yang berukuran lebih kecil akan berkurang secara alami dan dapat diobati dengan produk yang mengandung asam salisilat,” kata Schlessinger.

6. Papula

Jerawat papula Jerawat papula

Papula biasanya muncul dalam bentuk benjolan kecil berwarna merah pada kulit. Benjolan ini biasanya berkelompok dan bisa sangat menyakitkan.

Untungnya, papula bisa diobati dengan obat-obatan seperti antibiotik atau perawatan topikal seperti tretinoin. Retinol juga bisa dipakai untuk mengatasi papula.

7. Jerawat kistik

Jerawat kistik Jerawat kistik

Jerawat jenis ini biasanya terjadi jauh di bawah permukaan kulit dan sangat menyakitkan.

"Jerawat jenis ini terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh minyak dan sel-sel kulit mati, tetapi infeksi itu masuk lebih dalam ke kulit, menghasilkan benjolan merah yang lebih besar dan terisi oleh cairan," kata Schlessinger.

Baca juga: Mau Jerawat Lekas Hilang? Intip 3 Kiat Ampuh Ini

Menurut dia, jerawat kistik biasanya hasil dari perubahan hormon. Inilah yang menjadi faktor jerawat jenis ini kerap terjadi pada remaja, --meskipun dapat terjadi pada orang-orang dari segala usia.

Untuk mengatasinya, lebih baik berkonsultasi pada dokter untuk menemukan pengobatan yang sesuai.

“Biasanya kombinasi antibiotik dan perawatan topikal dengan resep dokter bekerja dengan sangat baik,” papar Schlessinger.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com