Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantu Harus Tahu, Ini Tips Atasi Persoalan dengan Mertua

Kompas.com - 04/10/2018, 12:42 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Perbedaan itu akhirnya menimbulkan friksi," sambung dia.

Perbedaan pola pikir sebetulnya wajar terjadi. Apalagi, menantu dan mertua awalnya berasal dari keluarga yang berbeda bahkan lahir pada era yang berbeda.

2. Belum siap melepas anaknya

Friksi juga bisa terjadi karena orangtua secara psikologis, mental dan emosional belum siap melepas anak perempuan atau laki-lakinya menikah.

Mungkin pula ada perasaan belum bisa menerima menantu tersebut.

"Ada rasa ketidakrelaan melepas atau merasa ketidaklayakan mendapat mantu yang mungkin standarnya tidak seperti dia sehingga ada kekecewaan terpendam dan menimbulkan konflik," tutur Elly.

3. Tinggal satu atap

Faktor ini sering kali menjadi faktor utama pergesekan antara menantu dan mertua. Terutama terjadi pada menantu perempuan dan mertua perempuan.

Elly menjelaskan, hal ini disebabkan faktor teritorial. Perempuan sering kali merasa bahwa rumah adalah teritorialnya.

Oleh karena itu, jika menantu perempuan dan mertua perempuan tinggal bersama, keduanya akan cenderung merasa sebagai nyonya di rumah tersebut.

"Masing-masing merasa jadi nyonyanya dan berhak ngatur," kata Elly.

Baca juga: Menantu Donald Trump Pilih ?Sneakers? Senilai Rp 6 Juta

Menghadapi mertua beda pandangan

Tidak tinggal satu atap menjadi solusi awal menghindari friksi antara menantu dan mertua.

Pasangan yang telah menikah dan berkeluarga harus belajar mandiri dan tidak lagi tinggal bersama orangtua.

Ketika tinggal satu atap, friksi menjadi tak terhindarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com