Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Berbohong, Hati-hati Mengidap Kebohongan Patologis...

Kompas.com - 06/10/2018, 15:21 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kehidupan sosial, berbohong merupakan salah satu upaya yang kerap dilakukan seseorang untuk mempermulus jalan mencapai suatu hal.

Bohong menjadi pilihan terakhir bagi mereka yang menganggap kebenaran tidak tepat untuk diungkapkan di situasi dan kondisi tertentu.

Alasan lain, bohong juga biasa digunakan oleh seseorang untuk mengamankan posisinya, bisa juga untuk menjaga hubungan baik dengan orang lain.

Berbohong dalam konteks ini, menurut Psikolog Universitas Sebelas Maret, Laelatus Syifa, disebut dengan istilah interpersonal deception atau kebohongan antarpribadi.

Namun, dalam konteks berbeda, kebiasaan berbohong bisa menjadi indikasi seseorang terkena ganggunan psikologis yang disebut sebagai pathological lying atau kebohongan patologis.

Baca juga: Tangkap 7 Sinyal Orang Sedang Bicara Bohong pada Anda

Kebohongan patologis mengacu pada kebohongan yang dilakukan secara tidak terencana dan tiba-tiba.

"Maksudnya tidak terencana adalah dia tidak berstrategi terlebih dahulu. Pokoknya bohong saja," kata Laelatus kepada Kompas.com.

Ilustrasi komunikasi antara ibu dan remajaShutterstock Ilustrasi komunikasi antara ibu dan remaja
Tidak ada motivasi psikologis ataupun keuntungan yang diharapkan oleh seseorang yang melakukan kebohongan patologis ini.

Jenis kebohongan yang satu ini juga meliputi kebohongan yang dilakukan secara kompulsif atau berulang-ulang untuk alasan tertentu, misalnya meredam kecemasan.

Kebohongan dalam konteks ini tidak dapat disebut sebagai sebuah kewajaran, karena mengacu pada suatu gangguan kejiwaan.

Dikutip dari Psychiatrictimes.com, salah seorang peneliti dari Jerman bernama Anton Delbruck, mengamati orang-orang yang melakukan kebohongan patologis menceritakan kebohongan yang tidak normal sehingga dikategorikan spesial.

Delbruck mengklasifikasikan kebohongan ini sebagai pseudologia fantastica.

Meski begitu, menurut Laelatul, kebohongan patologis belum dikatakan sebagai gangguan psikis apalagi disebut sebagai sebuah penyakit.

"Pathological lying hanya menjadi ciri-ciri dari gangguan psikologis, karena masih menjadi perdebatan di dunia psikiatri dan psikologi, apakah bisa dijadikan diagnosis penyakit atau bukan," kata Laelatus.

Baca juga: Kenapa Orang Berbohong, Psikolog Berikan Penjelasannya...

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com